Friday, June 29, 2007

Surat Terbuka dari Forum Safety Riding Jakarta (FSRJ)


Menanggapi acara di stasiun Jakarta TV(JakTV):
Program: Live Show CITY VIEW
Tanggal: 26 Juni 2007
Pukul: 22.00 - 23.00 WIB
Host: Dedi Gumelar (Mi'ing)
Narasumber:
- Dirlantas Polda MetroJaya Kombes Polisi Djoko Susilo
- Sosiolog Perkotaan Paulus Wirotomo
- dan beberapa narasumber lainnya

Kami dari Forum Safety Riding Jakarta menanggapi acara yang dimoderasi oleh saudara Dedi Gumelar. Bahwa, ada pernyataan-pernyataan dari moderator yang menyudutkan pengendara motor.Satu di antaranya seperti, saudara Dedi Gumelar menyebutkan "bikers" yangmen-teror perjalanan (pribadi) yang bersangkutan. Bikers yang dimaksud menyenggol spion lalu pergi tanpa meminta maaf. Dengan kapasitas seorang moderator seharusnya saudara Dedi Gumelarmengerti atau tidak menggeneralisasi obyek.Misalnya, saudara Dedi Gumelar dapatmenyebutkan bahwa para pelanggar ituadalah "bikers yang tidak diketahuiidentitasnya".Lantas menyoal masalah teknis, sepertipenggunaan head lamp pada siang harisama sekali tidak mempengaruhi kondisiaki. Kami mengimbau saudara DediGumelar--yang notabene mempunyaikendaraan roda dua (ber-cc besar)--maubelajar membuka diri melihat fakta yangada di lapangan, ketimbang hanyamenggunakan kendaraan roda dua miliknyaminimal tiga (3) kali dalam sebulanbulan. Bila perlu, silakan mencobamengendarai kendaraan roda dua yangbanyak dipakai khalayak umum, dan barumencoba memoderasi sebuah acara.Sehingga kedewasaan dan pengalaman yangluas akan semakin sempurna dalammembahas sebuah topik tertentu,khususnya di sebuah media massa.Yang cukup memprihatinkan, porsi bicararekan kami, saudara Andry dari KarismaHonda Cyber Community (KHCC) padadiskusi tersebut amat minimum. Dankenyataannya malah lebih diarahkanuntukmenyetujui semua arah pembicaraan danpernyataan.Narasumber Sosiolog Perkotaan PaulusWirotomo menyebutkan, bahwa orang-orangyang mampu akan membeli mobil. Tetapi,yang tidak mampu akan memilih membelisepeda motor. Kami menilai, pemikirantersebut adalah pandangan yang amattertinggal dari fakta yang sebenarnya.Sekadar informasi, banyak dari anggotaForum Safety Riding Jakarta adalahpengurus dari klub mobil yang bertarafnasional. Di sisi lain, mereka punmembeli motor bukan karena tidak adapilihan, tapi lebih kepada efisiensiwaktu. Tentunya, hal itu sama sekalitakbisa didapat dengan menggunakan rodaempat. Hal ini berlaku khususnya, bagiyang beraktifitas kerja dengan tingkatpenggunaan cukup tinggi.Bagi Forum Safety Riding Jakarta, faktayang dikemukakan Paulus Wirotomotersebut di atas dapat dikategorikansebagai diskriminasi strata sosial.Apabila dilihat kepada subyek stratasosial, kebodohan-kebodohan para"bikers" juga dilakukan sebagian"drivers". Jadi, tidak bisa melihatdarikacamata strata sosial. Sudah berulangkali terjadi, mereka yang hadir dari"kaum mampu" justru melakukan arogansidi jalan. Boleh jadi karena merekamempunyai jabatan, dan meyakini sistemberada di genggaman tangan.Untuk Direktur Lalu Lintas KepolisianDaerah Metro Jakarta Raya KomisarisBesar Polisi Djoko Susilo, Forum SafetyRiding Jakarta memohon untuk lebihmemperhatikan sikap para aparat dilapangan. Misalnya, dengan lebihmeningkatkan razia para "oknum aparat".Apabila untuk sipil Polri mempunyaireserse untuk menangkap penjahat,kenapatidak menggunakan Provost menyamaruntukmenggiring para "oknum aparat" ini kebelakang meja hukum? Keseimbangan danpenerapan hukum yang sama yang kamimaksudkan di sini.Forum Safety Riding Jakarta memahamibahwa banyaknya ketidaktertiban dijalan, tidak semata-mata karenakesalahan pengguna sepeda motor ataumobil. Tapi, merupakan sebuahketerkaitan panjang tentang sebuahsistem transportasi yang direncanakandan akan dijalankan. Termasuk tentangkondisi psikologis dan sikap mentalwarga untuk "survive" dari pekatnyarimba lalu lintas Jakarta serta tentangpemberdayaaan seluruh komponenmasyarakat untuk lebih pedulimenciptakan sistem transportasi yangberkelanjutan dan manusiawi.Satu dari sederet kekuatan masyarakatyang dapat mengembangkan usaha di atasadalah media massa. Forum Safety RidingJakarta sangat berharap media massabisamemainkan perannya dengan lebih bijakdan solutif, dan tidak sekadar mencarisensasi dengan membenturkan penggunasepeda motor dengan pengguna mobil.Bersama ini pula kami mengimbau JakTVuntuk lebih membuat konsep acaratersebut menjadi acara dengan sebuahsolusi, bukan wadah menjatuhkan satupihak semata. Solusi tersebut dapatberupa membicarakan lebih soal proaktifnya instansi terkait menyelesaikan"pekerjaan rumah" yang berpuluhan tahuntidak juga kunjung selesai. Beberapacontoh, kedisiplinan kendaraan umum,atau filtrasi kelayakan penggunaankendaraan bermotor. Dan lebih bisamemilih moderator yang mempunyaiwawasanlebih luas dan bijaksana dalam rangkamengupas mendalam tentang suatumasalah.Forum Safety Riding Jakarta siapberdiskusi lebih jauh mengenai hal ini.Demikian surat terbuka ini kamisampaikan. Terima Kasih.Salam Hormat,Forum Safety Riding Jakarta

No comments: