Thursday, July 03, 2008

Kecelakaan Tergantung Persepsi

“Berkendara aman tergantung persepsi pengendara terhadap kecelakaan. Persepsi risiko kecelakaan rendah, maka, perilaku pengendara yang menimbulkan bahaya makin tinggi,” papar Ridwan Z. Syaaf dalam seminar mengenai Safety Riding di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Indonesia UI.

Dalam paparan ilmiahnya berjudul Perilaku Manusia dan Keselamatan Berkendara, Ridwan mengatakan persepsi bikers terhadap kecelakaan mempengaruhi perilaku berkendara. “Kalau pengendara melihat kecelakaan sebagai sebuah kejadian yang biasa-biasa saja. Jatuh hanya lecet, maka, anggapannya mengenai kecelakaan biasa saja. Bukan sesuatu hal yang bahaya,” jelas pria yang menggondol master dari School of Public Health, Boston University, Amerika Serikat.

Sehingga caranya berkendara akan tidak aman. “Ngebut, tidak mentaati aturan. Pokoknya tidak aman berkendara,” ungkapnya.

Ia menilai, perilaku berkendara yang tidak aman ini salah satu disebabkan pemahaman dan persepsi mengenai safety riding sangat rendah. “Coba lihat saja di jalanan masih banyak yang tidak peduli terhadap keselamatan diri. Menggunakan helm yang tidak benar, tidak melakukan perawatan terhadap kendaraan dengan baik. Belum lagi kondisi infrastruktur yang masih buruk,” jelasnya.

Karena itu, Ridwan, menghimbau seluruh komponen agar terus peduli terhadap keselamatan berkendara. Dalam makalahnya, ia mengutip penelitian Badan PBB yang mengurus soal kesehatan (WHO) pada Hari Kesehatan Dunia 2004 lalu di India.

“Pada 2002 terjadi kecelakaan fatal di jalan raya dengan korban meninggal 1,2 juta. Diperkirakan pada 2020, kecelakaan ini mencapai 2,4 juta per tahun. Lebih besar dari penyakit Malaria, Tubercolosis ataupun HIV,” tutupnya.

MELIHAT SECARA UTUH
Dalam sebuah kejadian, seperti kecelakaan, selama ini selalu berkembang asumsi yang mengatakan human error. “Misal, dalam kecelakaan motor, seolah sudah judge bahwa si pengendara yang salah. Padahal tidak begitu,” jelas pria yang bekantor di Depok, Jawa Barat ini.

Ia menjelaskan, ada pendekatan yang bisa melihat sebuah kecelakaan secara lebih luas. “Yakni pendekatan sistem. Harus diketahui dulu faktornya. Pendekatan yang digunakan SHEL (software, hardware, environment, liveware),” ungkap pria yang mengambil S1 Psikologi UI ini.

Software terkait dengan prosedur berkendara, hardware terkait dengan kelayakan sebuah kendaraan, environment yakni lingkungan saat kejadian terjadi dan terakhir liveware, manusia sebagai pengendara.

“Semua faktor ini harus diteliti. Sehingga dengan benar faktor penyebab sesungguhnya bisa diketahui. Tujuannya, agar bisa memprediksi sehingga meminimalkan kejadian di waktu berikutnya,” tandas Ridwan.

Indonesian Bikers Kulture

---------- Forwarded message ----------
From: kusnadi chahyono
Date: 20 Apr 2007 16:26
Subject: Indonesian Bikers Kulture
To: sontul

Dari milis tetonggo


> Perilaku manusia, baik di rumah, di tempat kerja,
> di pergaulan, atau ketika berada di tempat umum
> seperti di jalan, adalah cerminan budaya yang
> dianutnya. Berikut adalah budaya berkendara orang
> Indonesia yang dapat kita amati bersama di jalan:


> - Marka dan garis-garis di jalan adalah karya seni
> anak jalanan yang suka iseng membuat grafiti. Maka
> jejakkanlah ban anda di atasnya sebagai tanda bahwa
> anda seorang pengagum seni sejati


> - Tanda sudah boleh jalan di persimpangan berlampu
> merah adalah bunyi klakson dari kendaraan di
> belakang anda, atau berhentinya kendaraan dari arah
> lain, atau berjalanya kendaraan yang searah dengan
> anda.


> - Lampu merah tidak bisa dipercaya karena sering
> sekali salah. Atau anda seorang buta warna sehingga
> lebih baik percaya kepada orang lain yang matanya
> normal untuk melihat dan "memberitahukannya" kepada
> anda


> - Zebra cross bukanlah tempat menyeberang,
> melainkan garis-garis sejajar yang dibuat sebagai
> panduan anda menghentikan kendaraan diatasnya
> sembari menunggu lampu merah


> - Lampu sein harus dinyalakan sebagai tanda bahwa
> anda TELAH berbelok


> - Kampas rem harganya sangat mahal dan harus
> dihemat.
> Cara paling ekonomis dan paling mudah ketika
> menemukan rintangan di jalan seperti orang
> menyeberang, kendaraan berhenti, kendaraan berbelok,
> orang turun dari kendaraan umum, batu, lobang, dll,
> adalah dengan sedapat mungkin melakukan manuver
> tanpa menginjak rem sama sekali


> - Tidak ada standar bahwa lampu sein harus berwarna
> kuning, maka tunjukkanlah kreatifitas anda. Gantilah
> Lampu sein anda dengan warna favorit kesukaan,
> bisa merah, biru, putih, hijau, ungu, atau bahkan
> hitam kelam. Bahkan menukar lampu sein dengan lampu
> mundur dan sebaliknya adalah gaya yang sedang "in"
> untuk ditiru


> - Kalau pengendara di depan anda masih belum
> memicingkan matanya berarti anda harus mengganti
> lampu depan anda dengan yang lebih terang dan lebih
> tinggi watt-nya. Atau ada kemungkinan sudut lampu
> anda terlalu rendah, segeralah setel seperlunya


> - Pria yang bunyi klakson kendaraannya pelan adalah
> seorang banci, demikian juga yang memencet
> klaksonnya secara halus. Maka tunjukkan kejantanan
> anda dengan menggantinya dengan yang bersuara lebih
> besar, dan tekanlah klakson tersebut keras-keras
> setiap ada kesempatan


> - Anda tahu bahwa anda berada dalam jarak teraman
> dengan kendaraan di depan atau di samping anda
> ketika anda belum mendengar bunyi tumbukan,
> atau gesekan


> - Semua rambu-rambu lalu lintas hanya berlaku untuk
> pengendara roda empat karena mereka badannya besar
> dan membahayakan pengendara lain apabila tidak
> mengindahkan.


> - Rambu-rambu tersebut hanya berlaku paling lama
> sampai jam 12 malam


> - Jalan raya dirancang oleh para ahli yang sangat
> pandai memperhitungkan dan merencanakan kapasitas
> dan ruang jarak antar kendaraan. Maka setiap celah,
> seberapapun kecilnya adalah anugerah yang merupakan
> hak anda.


> - Bahkan ketika sudah tidak ada celah pun, anda
> boleh manfaatkan tanah, rumput atau trotoar yang
> ada di pinggirnya. Sekali lagi, tunjukkan
> kreatifitas anda dalam menciptakan ruang anda
> sendiri


> - Pencoleng, pencopet, perampok, koruptor adalah
> pencuri yang harus dihukum. Namun pengendara yang
> mengambil hak jalan orang lain di lampu merah
> bukanlah pencuri, melainkan seorang oportunis yang
> patut ditiru kepandaian dan kelihaiannya


> - Ketika berkendara malam hari di jalan dua arah
> yang sempit dan pas-pasan lebarnya, nyalakanlah
> lampu jauh anda (dim) TEPAT ketika hendak berpapasan
> dengan kendaraan dari arah berlawanan. Semakin lama
> semakin baik untuk keselamatan, agar kendaraan
> lawan mengetahui keberadaan anda


> - Manusia Indonesia diberikan berkah berupa
> kemampuan untuk bertelepati. Maka tidak perlu
> repot-repot memberi tanda atau sinyal ketika anda
> hendak bermanuver, toh semua orang sudah mengerti
> PERSIS maksud anda


> - Ketika berada di tikungan atau belokan yang
> siku-siku, ambillah jarak terdekat dengan membuat
> garis miring yang selurus-lurusnya (bahasa
> matematikanya: hipotenusa). Orang yang berbelok
> dengan membuat kurva melengkung adalah orang bodoh
> yang tidak pernah belajar matematika


> - Manfaatkan kesempatan yang diberikan oleh
> pengendara yang sedang mencari kesempatan berbelok
> pelan-pelan di persimpangan pada lalulintas padat
> dengan cara mengambil dari tikungan sebelah dalam.
> Anda pasti aman karena terlindung oleh kendaraannya


> - Menyalip dari kanan sangat tidak aman dan
> berbahaya mengingat ada kendaraan dari arah
> berlawanan.


> - Menyaliplah dari kiri, supaya aman


> - Alon-alon asal kelakon adalah falsafah yang sangat
> agung dan perlu dilestarikan, bahkan ketika anda
> berada di jalur paling kanan


> - Sebagai orang cerdas yang lihai membaca situasi,
> jangan pernah berhenti menunggu di jalanan yang
> sedang padat dan rumit karena bersilang-silangan.
> Ambil setiap celah yang bisa diambil dan segeralah
> keluar dari situasi yang menyebalkan tersebut.
> Jangan beri kesempatan kepada orang-orang sial yang
> sedang berupaya pelan-pelan mengurai situasi yang
> kacau itu


> - Segeralah tambah kecepatan anda jika :
> 1. Lampu traffic berganti dari kuning ke merah
> 2. Kendaraan di sebelah kiri depan/kanan depan
> menyalakan lampu sein kuning
> 3. Jika mendekati perlintasan kereta dan
> terdengar bunyi bel kereta berdentang


> - Perhentian paling baik untuk menurunkan penumpang
> adalah persis di kelokan


> - Jika ingin belok ke kanan/ke kiri, gunakanlah
> lajur kedua atau ketiga dari sisi dimana anda
> ingin berbelok


> - Garis putih di tengah jalan adalah garis pedoman
> supaya jalan kendaraan anda lurus, usahakan agar
> garis tsb selalu berada PAS di tengah bodi kendaraan
> anda


> - Tak perlu membawa jas hujan, payung atau
> sejenisnya. Gunakanlah Jembatan penyeberangan,
> underpass, jalan tol layang untuk berteduh di kala
> hujan.


> - Motto heroik pengendara sepeda motor : Lebih baik
> mati dari pada harus menginjak rem..

Bila anda merasa,

Bila anda merasa,

1. Gak tahan udara panas
Naik motor itu otomatis badan kita akan berinteraksi langsung dengan matahari (kalo siang), panas bukan pilihan, adalah sesuatu yang harus diterima. Berteduh dibawah pohon pada saat traffic light masih merah, dan menghalangi pengguna jalan lain adalah pekerjaan orang idiot.

2. Gak ngerti sopan santun
Dijalan raya, bukan hanya kita pengguna nya, masih banyak orang lain dengan skill berkendara yang variatif. Tanamkan motto "Saya yang harus antisipasi kendaraan lain ketika bermanuver, bukan kendaraan lain yang harus mengantisipasi manuver saya".
Optimalkan perlengkapan standar pada kendaraan bermotor anda, jangan gunakan spion yang lebih kecil dari standar yang ada, karena bisa membahayakan orang lain, dan diri anda sendiri.

3. Takut rambut acak2an atau pengap
Salah satu alasan gak mau pake helm half atau full face adalah, takut rambut acak-acakan, tidak mau pengap karena posisi muka ikut tertutup bagian dari helm. Hargai kepala anda.

4. Takut kehujanan
Hujan adalah gejala alam yang pasti terjadi, perlengkapi kendaraan atau diri anda dengan jas hujan (stelan, jangan model ponco..banyak korban). Berhenti sebentar untuk pasang jas hujan, dan mulai kembali perjalanan anda, bila harus meneduh, pilihlah tempat yang tidak menghalangi pengguna jalan lain.

5. Gak mau kena macet dan dibelakang bis
Bis / kendaraan umum laiinya adalah fenomena luar biasa dari ibu kota tercinta kita ini, para pejebat lalu lintas sibuk mencari keuntungan pribadi, daripada mengatur kendaraan ini. Apabila memang keadaan memaksa anda berada di belakang knalpot "kurang ajar" kendaraan umum, tetaplah bersabar, gunakan selalu masker yang layak pakai dengan filter karbon, jangan memaksakan kehendak untuk mendahului kendaraan umum tersebut, pada akhirnya, membuat susah orang lain.

6. Gak mau kena macet, terus nyusul lewat trotoar
Trotoar adalah fasilitas untuk pejalan kaki, tidak ada alasan lain. Apabila kita dapati penggunaan yang menyimpang dari trotoar, biarlah itu urusan pemerintah kita yang korup, pastikan diri kita menghormati pengguna trotoar.

Bila anda termasuk yang di atas...atau anda merasa masuk ke dalam golongan bikers cengeng..silahkan pilih alat transportasi lain....yang memungkinkan anda nyaman dan tidak perlu bersusah payah.

Jangan coreng nama baik BIKERS..!!


*Kalimat yang digunakan adalah non-formil.
Forum Safety Riding Jakarta

7 Deadly Bins

Artikel berikut adalah 7 skenario tabrakan yg didasari dari kecelakaan yg sebenarnya dimana si pengendara2 motor ybs tewas. Mereka tak sempat menerangkan apa yg salah, jadi dibuatlah skenario ini, menghindari maut dan tetap selamat dgn mempelajari kesalahan mereka.

1. Perpotongan Jalur Berbahaya (Junction Jeopardy)

Pembunuh nomor satu, tabrakan di perpotongan jalur selalu sama dan berakibat serius, dapat terjadi pada siapa saja yg biasanya pengendara lain yg terlibat mengklaim bahwa mereka tak melihat ada motor datang, meskipun begitu pengendara motor bisa menghindari dgn defensive riding dan tetap awas.

Apa yg salah :
Pengendara motor berjalan di belakang sebuah mobil, ketika mobil tsb belok kiri, motor melaju bermanuver melewati mobil tsb di sisi kanan, ternyata dari arah kiri ada mobil lain yg melaju baik lurus maupun belok kanan/kiri.

Cara menghindar kesalahan :
- jangan pernah mendahului dari kanan dimana bisa jadi ada kendaraan masuk/belok di jalur anda tanpa peringatan, dahului dari kanan bila jelas2 perpotongan jalur tsb bersih dan aman tak ada kendaraan lain.
- masuki tiap perpotongan jalur dgn sebanyak mungkin penglihatan dan informasi, perhatikan posisi kendaraan dan lampu2 sen, tapi jangan menyimpulkan apa2. Nantikan yg tidak dinanti nanti.
- tanyakan pada diri sendiri "sudahkah saya terlihat?", pastikan anda di garis lihat pengendara mobil, kalau perlu terjadi kontak mata, bila ragu2 siapkan yg terburuk.

2. Tikungan yg Kacau (Cornering Chaos)

Jujur saja, tewas ditikungan adalah mati konyol, karena bisa dihindari dan tak ada alasan yg pantas utk itu. Tetap hidup, dlm kasus ini sangat sederhana, berkendaralah dgn keterbatasan anda. Status membuktikan bahwa pengendara motor tak berpengalaman atau yg sudah lama tak bawa motor adalah yg terbanyak mendapatkan kecelakaan ini, yg mengejutkan adalah terjadi meski jalan tidak basah.

Apa yg salah :
Pengendara motor memasuki tikungan terlalu cepat hingga gagal prediksi radius tikungan dan tak sempat melihat keadaan di ujung tikungan lalu berada di garis tikung yg tdk tepat hingga terlalu dekat dgn jalur arah lawan dan gagal menikung dgn benar hingga panik (ada yg menurunkan gas dan mengerem) hingga ketika keluar tikungan motor malah lari jauh ke arah lawan hingga bertabrakan dgn kendaraan dari depannya.

Cara menghindar kesalahan :
- rem dan atur posisi gigi segera, atur kecepatan hingga bisa merubah jalur menikung bila diperlukan, perhatikan keadaan tikungan bila ada tanda2 marka jalan kemana arah tikungan tsb.
- masuki garis tikungan dgn penglihatan terbaik utk melewatinya - bukan garis tikungan balapan, dgn menyisakan ruang antara anda dan kendaraan dari arah lawan.
- jika tiba2 tikungan menyempit (baik keadaan jalan maupun ada kendaraan lain), jangan panik, karena panik bisa membuat motor hilang kendali.

3. Mendahului yg Kebablasan (Overtaking Oblivion)

Tabrakan ketika mendahului adalah kasus paling banyak ke tiga dlm kecelakan motor, meskipun si pengendara motor biasa dan bisa mendahului kendaraan yg melaju lebih lambat.

Apa yg salah :
Pengendara motor melaju terlalu dekat pada kendaraan didepannya hingga banting setir kekanan dan berusaha mendahuluinya, ternyata didepan kendaraan tsb ada kendaraan lagi hingga si pengendara motor berusaha melewati keduanya, karena salah perhitungan dan salah atur jarak lalu keluar jalur masuki arah lawan dgn tak ada waktu dan jarak lagi utk pindah jalur hingga terjadilah tabrakan dgn kendaraan dari arah lawan.

Cara menghindar kesalahan :
- kunci mendahului adalah perencanaan yg matang, jangan gak sabaran, terburu2 atau agresif, posisikan diri anda dgn penglihatan terbaik kearah jalan didepan, pastikan posisi gigi yg pas utk menaikkan akselerasi.
- perhatikan jalan didepan dgn seksama, adakah hal2 yg berpotensi bahaya? jika ada sedikit saja keraguan di hati, jangan mendahului!, karena sebentaran saja anda dapat lagi kesempatan utk mendahului.
- lihat kaca spion dan area yg tak nampak di kaca spion lalu nyalakan lampu sen dan segera mendahului secepat dan semulus mungkin, ambil segera jalur semula dan jaga ruang antara anda dan kendaraan lain seluas mungkin.

4. Pemilahan yg Rusak (Filtering F**k-Up)

Bisa memilah melaju melewati kendaran2 di jalanan yg ramai adalah praktis maju yg terbesar dalam mengendarai motor sekaligus berbahaya.

Apa yg salah :
Pengendara motor melaju terlalu cepat di jalur 2 atau 3 dgn estimasi kecepatan 45kpj lebih cepat dari kendaran lain disekitarnya yg akan didahului, tiba2 salah satu kendaraan bermanuver pindah jalur tepat didepannya hingga si pengendara motor tak bisa menghindarinya dan terjadilah tabrakan.

Cara menghindar kesalahan :
- berkendaralah dgn kecepatan yg memungkinkan anda utk berhenti atau bermanuver dgn tepat, disarankan jangan lebih dari 15kpj dari kendaraan lain disekitar yg akan didahului.
- duduk tegak dan fokus terhadap jalan didepan, perhatikan tanda2 yg berpotensi bahaya, awas terhadap lampu2 sen kendaraan lain, perempatan2, pejalan kaki yg nyebrang dll, sisakan ruangan antara anda dan kendaraan lain.

5. Berkendara kelompok yg Berdukacita (Group Riding Grief)

Berkendara dgn teman2 bisa menyenangkan sekaligus dapat menimbulkan masalah. Berkendara kelompok tdk termasuk dlm catatan resmi kasus kecelakaan bermotor, tapi secara tetap tercatat sbg faktor penyumbang yg tidak bisa diabaikan. Porblem terbesar adalah si pengendara motor beresiko kecelakaan karena keinginan utk show off atau pamer kebisaanya bermotor didepan teman2nya. Berkendaralah dgn kenyamanan anda sendiri, jangan terpancing oleh ulah teman anda.

Apa yg salah :
4 motor atau lebih berkendara kelompok, dgn 3 motor di belakang sebuah kendaraan lain dan satu motor didepan kendaraan lain tsb sekalgus di belakang kendaraan lain, satu dari 3 motor dibelakang mencoba mendahului, tiba2 satu motor didepan tsb juga mendahului kendaraan didepannya tanpa memberi tanda dan tak melihat spion, motor yg dibelakangnya tak sempat menghindar hingga terjadi tabrakan.

Cara menghindar kesalahan :
- kecuali anda memiliki kepercayaan penuh terhdp teman2 kelompok berkendara di sekitar anda, tetaplah dalam formasi dan memberi ruang gerak yg banyak utk mereka, jangan coba2 menerka apa aksi dan manuver yg akan mereka lakukan.
- beri kejelasan terhadap teman2 kelompok berkendara di sekitar anda bila anda ingin bermanuver, menolehlah dan beri tanda2 yg jelas.
- ketika mendahului, pertimbangkan pula teman2 kelompok berkendara di sekitar yg dibelakang dgn memberi ruang gerak yg cukup. jika mengikuti motor lain, jangan dasari gerak mendahului anda dgn motor yg ada didepan.

6. Tragedi Putaran (Turn Tragedy)

Ada beberapa kecelakaan yg melibatkan kendaraan yg memutar di U-Turn dgn pengendara motor yg melaju dari arah lawan. Pengendara motor biasanya jarang disalahkan terhadap jenis kecelakaan ini, tapi tetaplah berhati-hati.

Prediksi dan bereaksi akan kecepatan dan keberadaan kendaraan lain di jalur lawan dari kemungkinan berputar tiba2, jangan percaya pada lampu sen yg diberikan karena bisa terjadi kesalahpahaman (seperti ketika berputar memberi sen kanan, tiba setelah dijalur lawan masuk ke kiri jalur).

Beri ruang gerak jika nampaknya kendaraan dari arah lawan akan berputar, jika mendahului di satu jalur yg padat merayap, kendaraan yg antri didepan biasanya bermanuver kekanan mencari celah jalan didepannya.

7. Tabrakan belakang (Rear-end Wreck)

Melaju kencang di belakang kendaraan lain sepertinya terdengar bodoh ya? bisa jadi, tapi mengejutkan, terhitung 10% kecelakan bermotor dalam 9 grup contoh kecelakaan fatal dan menurut status, pengendara motor biasanya banyak disalahkan dalam kecelakaan jenis ini daripada kecelakan jenis lain, juga menunjukan terjadi pada pengendara motor yg masih muda, laki laki dan mengendarai motor yg kecil.

Perhatikan jalan didepan, jangan terganggu dgn "pemandangan" yg ada disekitar, bereaksilah segera terhadap lampu rem yg menyala didepan atau tanda2 yg menyebabkan terjadinya kelambatan didepan.

Kenali rem motor anda, banyak pengendara motor tak menyadari potensi akan rem motor mereka, sering2 lah tes rem mendadak dan kuat rem motor anda di empat yg sepi dan beraspal bagus utk mengetahui seberapa cepat motor anda berhenti, jangan berhenti mencoba pada tes pertama, terus lah mencoba, usahakan berangsur angsur hingga didapatkan perhentian yg maksimal.

Kesalahan dalam Percobaan (Error on Trial)

Kecelakaan tidak begitu saja terjadi, ada sebabnya. Kesalahan manusia menjadi faktor utama. Berlawanan dari opini populer yg ada, tak semua
kecelakaan disebabkan oleh pengemudi mobil, pengendara motorpun berbuat kesalahan. Dari Error on Trial yg dilakukan didapat data sbb :

Mobil
- gagal melihat dgn semestinya 18%
- gagal memutuskan10%
- kecerobohan 9%
- manuver yg buruk 8%
- kehilangan kendali 8%

Motor
- kehilangan kendali 14%
- gagal melihat dgn semestinya 14%
- gagal memutuskan10%
- manuver yg buruk 10%
- kecerobohan 9%

-------------------------------------------------------------
artikel investigasi khusus ini disadur bebas dari kolom Feature "Stop Crashing" Superbike Magazine edisi April 2007 halaman 62, berjudul
"7 Deadly Bins and How to Avoid them", ditulis oleh Dave Bradford, foto oleh Graeme Brown & ilustrasi oleh Huw Williams.

New Website YJOC

Dear all!

Rekan-rekan pengurus klub/komunitas motor/rekanan yang terhormat.

Memasuki usia tiga pada tahun ini Yamaha Jupiter Owners Community [YJOC] memiliki website baru dengan alamat [url]www.yjoc.web.id[/url]
Semoga dengan website baru yang dibuat dengan semangat yang baru, semakin memperkokoh kami dalam dunia bikers di Indonesia dan semakin mengedepankan rasa brotherhood antar sesama bikers.

Bagi klub/komunitas yang sebelumnya telah memasang link web YJOC di web nya masing-masing mohon agar dapat diperbaharui ke web kami yang baru.

Dan bagi rekan klub/komunitas yang ingin bertukar link brotherhood atau rekan-rekan lainnya yang ingin bekerjasama dengan memasang banner di website kami, dipersilahkan untuk menghubungi kami di [mail]webmaster@yjoc.web.id[/mail] dan [mail]pengurus@yjoc.web.id[/mail]

Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga semakin maju dan jaya dunia bikers di Indonesia


Salam bikers!

Thursday, June 19, 2008

Perpanjan SIM di Mall...

Rabu, 18 juni 2008 saya berangkat ke Polsek Kemayoran, Jakarta Pusat di dekat rumah saya, bermaksud melakukan perpanjangan SIM A dan SIM C saya yang habis pada tanggal 25 Juni nanti (wah ketauan dong ulang taun gw…hehehe)

Berangkat dari rumah jam delapan pagi, berharap mendapat antrian awal-awal dengan harapan bisa ke kantor tidak terlalu siang. Sesampainya di Polsek, jam delapan lewat limabelas menit, sudah ada sekitar 4 orang yang sepertinya juga akan memperpanjang SIM tapi….setelah melihat ke loket saya jadi agak curiga karena loket pendaftaran perpanjangan SIM masih dalam keadaan tutup. “Mati lampu pak!” ucap seorang bapak kepada saya, sepertinya bapak itu pegawai yang bekerja di loket tersebut. “Baru aja mati lampu tadi jam delapan, biasanya sih ga lama pak” tambah bapak tersebut. Saya pun memutuskan untuk menunggu lampu menyala bersama yang lainnya.

Kemudian datang seorang Polisi bernama Sudibyo yang menawarkan agar pergi ke Polsek Jakarta Utara di jalan Gorontalo, Tanjung Priok….wuiiih jauh dan juga tanggung piker saya, karena saya sudah lumayan menunggu lama disitu, jam sembilan lewat limabelas, listrik belum juga menyala…Polsek tidak punya genset pak? Tanya saya ke Pak Dibyo…dijawab, “mana ada dananya pak?” waktu itu dikirim hanya perangkat komputer dan servernya saja….
heran, kok bisa kantor Polsek yang juga merupakan lembaga pelayanan masyarakat tidak punya Genset agar pelayanan ke masyarakat dapat tetap berjalan walaupun listrik padam.

Saya menelpon sana sini untuk menanyakan lokasi Samsat keliling, dan didapat informasi kalo mobil Samsat keliling yang terdekat ada di Megamall Pluit…heemmmm lebih jauh lagi…trus saya teringat satu berita yang memberitakan bahwa Samsat membuka gerai samsat dan SIM di salah satu mall di Jakarta, namun saya lupa dimana? Akhirnya saya telpon 108 dan menanyakan, lokasi gerai samsat dan SIM tersebut, agak bingung juga si operator ditanya dimana lokasi gerai samsat dan SIM yang ada di Mall di Jakarta…hehehe, mungkin dia search dengan keyword gerai samsat dan SIM, akhirnya didapat informasi bahwa gerai samsat dan SIM ada di Mall Artha Gading…wah, alhamdulillah, lokasinya dekat nich, pikir saya, saya pun meminta nomor telponnya dan didapatlah nomor telponnya kemudian saya menelpon dan menanyakan jam bukanya, didapat info bahwa operasional gerai samsat dan SIM baru dibuka jam sepuluh sesuai operasional Mall, kemudian saya pun memutuskan untuk segera berangkat ke Mall Artha Gading, saat itu waktu sudah menunjukkan jam sepuluh kurang sepuluh menit, perkiraan saya cukup untuk sampai di MAG pas jam buka Mall. Saya pun segera bergegas dengan menaiki Yamaha Mio Soul kesayangan saya…(hehehe iklan Yamaha nich…)

Benar saja, saya tiba pukul sepuluh lebih limabelas menit, kemudian saya parkirkan Soul saya di lokasi parkir motor yang luas namun terbuka (outdoor), panas sangat menyengat saat itu dan badan berkeringat,…pikir saya, wah ganteng lagi nih gue, apalagi kan perpanjang SIM harus difoto lagi… 
Lalu saya bertanya ke security di lantai berapa Gerai Samsat, didapat jawaban ada di lantai 1 seberangnya Ace Hardware…kemudian saya pun bergegas…dan akhirnya saya tiba di lokasi, kaget juga sich…ternyata orangnya sangat banyak dan antriannya juga cukup panjang, sementara counter-counter lainnya masih tutup, counter Gerai Samsat ini sudah dikerubungi orang-orang, terlihat beberapa orang sedang mengisi formulir di luar counter gerai dikarenakan counter yang tidak terlalu luas…saya pun masuk ke counter yang pertama dimana terdapat ATM Bank DKI…saya pun bertanya ke salah satu orang yang sedang mengantri, pak kalo untuk perpanjang SIM disini juga? Lalu saya dapat jawaban, oh, bukan pak (sempet kaget, yah masalah lagi nich…) trus orang itu meneruskan jawabannya, di sebelah pak, toko sebelah hehehe toko? Maksudnya counter kali yaah….saya pun keluar lagi dari ruangan tersebut dan masuk ke ruangan sebelahnya…ternyata disini lebih nyaman, hanya ada lima orang yang sedang menunggu SIM nya jadi, saya pun masuk dan ke bagian pendaftaran, saya diberikan dua buah formulir pendaftaran perpanjangan SIM A dan SIM C kemudian saya dipersilahkan menunggu nama saya dipanggil untuk difoto, sidik jari dan tanda tangan….

Nah disini saya menunggu nama saya dipanggil lama juga yaa…., bayangin mulai dari saya mengisi formulir jam sepuluh lewat tigapuluh menit sampai nama saya dipanggil pada jam setengah duabelas siang…huuuuh satu jam!!
Tanya sana sini, kenapa bisa lama…akhirnya dapat jawaban dari petugas yang melakukan pengambilan foto, sidik jari dan tanda tangan, ternyata system komputernya mengalami gangguan, proses pengambilan foto, sidik jari dan tanda tangan sebenarnya sudah modern dimana menggunakan kamera digital, fingerprint dan signature machine yang sudah terintegrasi jadi satu….tapi…..yaahhhh….namanya trouble….capeee deeeeh….. proses untuk pembuatan dua buah SIM yang seharusnya cukup dengan sekali sidik jari dan foto, namun harus dua kali processing, artinya saya difoto dua kali dan sidik jari dua kali, hanya proses tanda tangan saja yang tidak bermasalah ….dan ternyata lima orang lainnya sebelum saya juga mengurus untuk perpanjangan dua SIM juga….iihhh…pantes aja lama bener nunggunya….

Tapi walaupun lama namun saya cukup merasa nyaman menunggu karena ruangan yang dingin ber-AC serta pemandangan di luar counter yang cukup menyejukkan mata manakala SPG-SPG mall mulai berdatangan hehehehe....lagi asyik memperhatikan salah satu pengunjung yang baru datang untuk ngurus SIM juga …nama saya dipanggil bahwa SIM saya sudah jadi, dan saya pun beranjak ke bagian pembayaran lalu petugas disitu menyebutkan nominal dua ratus ribu rupiah untuk dua SIM…saya pun membayar dan pas saya tanya, ada kwitansinya ngga pak? Hehehe…petugas tersebut sambil tersenyum, “yaa…ngga ada pak”…ya sudahlah…akhirnya saya menerima dua buah SIM A dan SIM C serta kartu asuransi yang sudah di-laminating…setelah saya cek semua dan data-datanya benar akhirnya saya pun beranjak keluar counter gerai samsat dan menuju parkiran untuk segera berangkat ke kantor…..jam satu siang saya tiba di kantor saya di kawasan Simatupang, Jakarta Selatan…alhamdulillah urusan saya selesai…namun masih ada lagi urusan lainnya yaitu perpanjangan STNK motor saya yang lain, Yamaha Jupiter (lagi-lagi Yamaha…) yang sudah habis lima tahun, harus cek fisik di Samsat pula…. hemmm kali ini rencananya, saya percayakan pengurusan perpanjangan Jupiter saya dengan biro jasa yang sudah bekerjasama dengan kantor saya….supaya saya juga tidak capek-capek….hehehehe….

Saturday, June 14, 2008

Nelayan menjala ikan...

Minggu 1 juni 2008 saya dan empat rekan sekantor masih berada di Padang, sumatra barat. Kali ini kami tidak kemana-mana, selesai sarapan pagi yang memang sudah agak siang sekitar jam setengah sepuluh, kami berjalan-jalan ke bagian belakang hotel tempat kami menginap, Hotel Pangeran Beach.
Di belakang hotel kami terbentang luas pantai Padang, setelah puas berjalan-jalan di pantai dari kejauhan kami melihat sekumpulan nelayan setempat yang sedang menjala ikan di laut. Kami pun bersepakat untuk mengamati dari dekat karena kami melihat ada suatu metode yang berbeda dari yang dilakukan para nelayan tersebut. Nelayan-nelayan itu tidak menaiki perahu dan menebar jala ikannya namun mereka cukup berada di tepi pantai dan melepas jala ikannya dari tepi pantai. Jala dibiarkan diulur dan dengan sendirinya jala terbawa arus laut hingga ke tengah laut. Tampak satu perahu saja yang ada di laut dengan dua orang diatasnya yang sepertinya bertugas untuk mencari kira-kira dimana banyak ikan dan biota laut lainnya.
Jala ikan pun digelar dengan membentuk lingkaran berbentuk kantung dimana pada bagian bawahnya diberikan pemberat agar dapat tenggelam di air laut dan dibagian atasnya diberikan semacam pelampung agar bagian atas jala tersebut dapat terus mengapung sehingga jala tersebut akan dengan sendirinya terbuka di bawah laut dan ikan-ikan serta biota lautnya pun akan memasuki jala tersebut.
Tali jala dipegang oleh lima orang nelayan yang bertugas memegang sekaligus menahan jala tersebut agar jala tidak hanyut ke laut. Dari info yang kami dapatkan, para nelayan tersebut sudah menggelar jalanya sejak jam tujuh pagi. Cukup lama kami menunggu kapan jala tersebut akan mulai ditarik ke tepi pantai. Kami pun menunggu sambil foto-foto dengan mengabadikan obyek-obyek yang ada di tepi pantai.
Tak terasa setelah kami foto-foto, waktu sudah menunjukkan pukul satu siang dan terlihat mulai ada pergerakan dari nelayan-nelayan tersebut. Tampak lima orang nelayan tersebut mengambil posisi seperti satu regu tarik tambang dalam perlombaan tarik tambang. Mereka menarik tali jala ikan tersebut dan secara bergantian posisi nelayan yang ada paling belakang berganti ke posisi paling depan untuk menarik jala, terus begitu sampai dengan sore kira-kira waktu sudah menunjukkan jam empat sore. Lama juga yah nunggunya...
Kantung jala ikan pun akhirnya mulai terlihat ke permukaan laut, tampak seperti benda besar yang diangkat dari bawah permukaan laut, kami pun berusaha untuk lebih dekat melihat apa yang ada didalam kantung jala tersebut. Perlahan demi perlahan akhirnya mulai tampak apa yang ada di dalam kantung jala tersebut...sebuah keprihatinan yang mendalam....dari dalam jala tersebut sangat banyak sampah darat yang tidak bisa diuraikan dan pastinya dibuang oleh manusia yang tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti, masa bodoh, bayangkan dari laut yang membentang luas itu bisa ada sampah-sampah seperti....mmm....dari mulai kemasan makanan ringan sampai dengan, maaf, bungkus pembalut wanita ada di dalam kantung jala tersebut...heemmmm...
Kami mengamati jenis ikan dan biota laut apa saja yang berhasil ditangkap nelayan-nelayan tersebut...beberapa jenis ikan masuk ke jala tersebut, dari hasil pengamatan kami yang paling banyak masuk ke jala adalah ikan tenggiri...nelayan-nelayan tersebut dan warga sekitar pun merapat dan mengelilingi jala tersebut dan setelah dijemur beberapa saat akhirnya jala tersebut dibuka dan dipilah nelayan dan rekan-rekannya, terlihat beberapa rekan dari nelayan tersebut yang membawa baskom untuk menempatkan ikan-ikan tersebut setelah dikeluarkan dari jala. dari tanya-tanya yang kita lakukan ke nelayan tersebut, ternyata ikan-ikan tersebut dipilah-pilah mana ikan yang bisa dijual atau laku di pasaran dan mana ikan yang tidak bisa dijual, oh ya ada juga juga biota laut lainnya dan cukup banyak masuk jala yakni ubur-ubur...dan yang jelas setahu saya ubur-ubur ngga bakal laku dijual, hehehe...
Akhirnya setelah seharian kami mengamati nelayan menjala ikan dengan metode yang bisa saya bilang sangat tradisional ini, saya pun mengajak rekan-rekan untuk kembali ke hotel karena waktu pun sudah menjelang pukul enam sore...sebenarnya kami masih ingin menunggu sunset tapi karena kami sudah capek akhirnya kami pulang ke hotel....mmmm....saya mendapat hikmah dari pengalaman yang saya peroleh hari ini, bahwa yang namanya hidup dibutuhkan pengorbanan, diperlukan jiwa dan raga yang kuat, yang mampu menyediakan waktu dan tenaga seperti pengorbanan yang dilakukan nelayan-nelayan tersebut, perjuangan demi menyambung hidup guna mencari nafkah bagi dirinya dan keluarganya, seharian dari pagi sampai sore ditemani dengan sinar terik matahari, walau hasil yang didapat tidak seberapa malah lebih banyak sampah yang didapat, namun mereka tetap menjalani kehidupan seperti itu sebagai suatu kewajiban....saya harusnya bisa lebih bersyukur kepada Allah SWT karena saya diberikan pekerjaan yang jauh lebih nyaman, duduk di ruang kerja yang nyaman dan dingin seharian, ketika saya dinas luar kota saya bisa menginap di hotel dengan segala fasilitasnya...hmmm...”ya Allah, berkahilah kami, ridhoi – lah pekerjaan kami semua, hasil yang bermanfaat bagi kami...ya Allah terima kasih....amiiin...”

Monday, June 09, 2008

New Website YJOC

Dear all bikers!

Memasuki usia tiga pada tahun ini dan sesuai hasil Munas I kemarin maka Yamaha Jupiter Owners Community [YJOC] meluncurkan website baru kami www.yjoc.web.id, semoga dengan website baru kami ini yang dibuat juga dengan semangat yang baru, semakin memperkokoh kita dalam dunia bikers di Indonesia dan semakin mengedepankan rasa brotherhood antar sesama bikers dan selalu menjunjung tinggi gaya berkendara aman yang dapat memberikan kenyamanan kepada seluruh pengguna jalan.

Salam bikers!
=============================================
Tentang YJOC
sebuah komunitas para pencinta dan pengguna motor [biker] berlabel Yamaha tipe Jupiter yang beranggotakan Jupiter, Jupiter Z, Jupiter Z CW, X-1, Jupiter MX, Jupiter MX CW, Jupiter MX CW SE

Memiliki visi menjadi komunitas yang solid, guyub, saling berbagi dan menjunjung tinggi brotherhood sesama anggota dan sesame biker lainnya terutama biker Yamaha type Jupiter baik yang sudah tergabung dalam klub atau komunitas maupun tidak [privateer] menuju kebersamaan

Mengusung misi merangkul para biker Yamaha type Jupiter di Indonesia baik para biker yang sudah tergabung dalam klub maupun privateer dalam satu visi dan mengembangkan perilaku santun, elegan, mengembangkan budaya egaliter dan tidak arogan di jalan sampai tercipta jalanan sebagai suatu tempat yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.

Menjadi Anggota YJOC
masuk ke thread Start Your Engine dan perkenalkan diri anda sesuai data yang diminta atau dapat klik pada kotak 'join our milist' kemudian klik join dan ikuti petunjuk selanjutnya. Dan kemudian isi database anggota. Maka anda telah tergabung dalam YJOC sebagai member forum atau milis. Anda akan menjadi YJOCers utama setelah anda bertemu muka pada ajang Kopi Darat yang juga sekaligus sebagai salah satu syarat mendapatkan Nomor ID [NID]

Lokasi Kopi Darat Utama [YJOC Jabodetabeka] :
Taman Parkir Timur Senayan
[antara Hotel Sultan dan Plaza Timur Senayan]

Jadwal Kopi Darat Utama :
Setiap hari Sabtu, pada minggu pertama dan ketiga dimulai pukul 16:00 wib sampai dengan selesai

Jadwal Kopi Darat Wilayah :
Untuk kopi darat wilayah dapat menghubungi lebih lanjut PIC dibawah ini melalui email atau HP dibawah ini.

DKI Jakarta :
Pusat Chapter : bro Ariir – 0812 976 7387
Utara Chapter : bro Ahmad – 0856 929 77695
Barat Chapter : bro Antok – 0899 918 3481
Selatan Chapter : bro Narwan – 0818 747 677
Timur Chapter : bro Octo – 0856 9700 9310

Banten :
Tangerang Chapter : bro Iskandar – 0815 952 3479
Pandeglang Chapter : bro Dedey – 0813 994 1818 5

Jawa Barat :
Bekasi Chapter : bro Dwie – 0812 994 1071
Bogor Chapter : bro Gomes – 0817 913 8270
Depok Chapter : bro Rado – 0813 83 777 106
Bandung Chapter : bro Dadang – 0813 216 766 96
Cirebon Chapter : bro Riyadhul – 0817 046 1507

DI Jogjakarta
Jogjakarta Chapter : bro Denjol – 0274 713 999 1

Jawa Timur :
Surabaya Chapter : bro Pandora – 0856 303 4050
Kediri Chapter : bro Feroo - 0817 515 1788,
Malang Chapter : bro Adi – 0813 344 09 733 / 0898 632 4765

Sumatra :
Medan Chapter : bro Wawan – 0813 611 38021
Palembang Chapter : bro Yuli – 0812 78 99 872
Tanjung Pinang Chapter : bro Aribuniko – 0856 65 22 498
Pekanbaru Chapter : bro Astalavista / Sakie – 0761 77 25 990 / 0852 712 10747
Bangka Chapter : bro Oyhik 0813 6 7777 135
Lampung Chapter : bro Jimie – 0721 745 4433

Kalimantan :
Balikpapan Chapter : bro Rosyid -
Sampit Chapter : bro Eem – 0852 493 96200

Sulawesi :
Manado Chapter : bro Romi – 0812 444 1000
Kendari Chapter : bro Saril – 0852 41 55 7 555

Saturday, June 07, 2008

Ranah Minang, ranah kuliner

Hari Jumat, 6 Juni 2008, masih dari kota Padang, Sumatra Barat, saya dan rekan-rekan masih ada disini dalam rangka dinas kantor.

Hari-hari yang melelahkan dan dipenuhi dengan rutinitas kerjaan, akhirnya sedikit dilonggarkan situasinya setelah kami berkesempatan untuk keliling kota Padang.

Berangkat dari kantor, sekalian pulang ke hotel, maka kami mencari tempat makan, dengan diantar oleh rekan kantor cabang, kami dihantari ke salah satu daerah yang menjadi wisata kuliner, tepatnya di Jalan Tepi, Padang Pondok.

Setelah memarkir mobil, kami pun turun dan kami menemui suasana yang sangat ramai...semua jenis makanan khas Minang tersaji di kiri kanan jalan....dari mulai Sate Ayam Minang, Sate Padang, Es Durian sampai dengan Soto Minang, kalo di Jakarta lebih dikenal dengan Soto Padang...karena dari beberapa hari lalu kami belum pernah makan yang berkuah maka kami memutuskan untuk melahap Soto Minang...alhamdulillah dengan harga 10.000 rupiah saja semangkoknya maka kami semua bisa melahap Soto Minang...onde mande, Soto yang dihidangkan panas-panas sangat memicu rasa lapar kami berubah menjadi rasa kenyang dengan kepuasan yang terkata-kata...heemmmm...

Setelah ngobrol-ngobrol sejenak maka kami memutuskan untuk keliling, masih berjalan kaki di kawasan Padang Pondok, kami ingin mencari es Durian yang memang terkenal uenak...hehehe...setelah berjalan ke arah perempatan Jln. Tepi Atas, Padang Pondok, kami mampir ke warung yang menjual es durian...hemm...ternyata di jalan tersebut memang khusus warung yang jualan es durian...setelah memilih-milih kita memutuskan untuk mencoba es durian di warung yang bernama "IKO GANTINYO"...kami pun duduk dan memesan es durian, semua memesan supaya porsi yang setengah saja karena kami masih kekenyangan Soto Minang...

Setelah menunggu tidak lebih dari 5 menit, es durian pesanan kami datang dan segera saja semangkok seharga delapan ribu perak tersebut yang berisi durian yang di-blender dihiasi agar-agar hitam, kelapa parutan, susu coklat sedikit dan pastinya es yang diserut...kami pun melahap es durian tersebut...hemmm....rasa durian yang sangat menyengat memicu kami untuk segera menghabiskan es durian kami...mak nyuuss, demikian ungkapan mas Bondan pada acara kuliner di TV, mungkin bisa mewakili perasaan kami saat itu...

Tak terasa, kami pun kekenyangan dan setelah mengobrol sejenak kami pun kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan keliling kota Padang, kami melalui daerah Kota Tua Padang, di daerah Muara tepatnya, kawasannya sangat mirip dengan Kota Tua Jakarta dimana banyak sekali gedung-gedung tua eks jaman penjajahan Belanda yang masih berdiri megah, sayang Pemerintah Daerah Sumatra Barat rupanya belum terpikir untuk merenovasi gedung-gedung tersebut dan menyulap dearah Muara tersebut menjadi obyek wisata kota tua Padang....apalagi di kiri jalan yang kami lalui membentang sungai Muara yang cukup lebar dimana terdapat kapal-kapal boat berukuran sedang, yang sepertinya bakal menjadi obyek wisata air jika benar-benar kawasan tersebut benar-benar dibangun menjadi daerah wisata...

Setelah melalui sungai Muara tersebut, kami sampai di jalan Boulevard pinggir pantai Padang, ehmmm...lagi-lagi kondisi kawasan pinggir pantai yang belum dikelola secara profesional malah lebih menunjukkan kesan kumuh, apalagi banyak terdapat lapak-lapak yang menjual jagung rebus...oh ya sebelum sampai di Boulevard, kita melewati pinggiran sungai Muara dimana banyak pedagang yang menjual telur penyu...banyak banget yang jualan, dengan harga dua ribu per butir...hemm murah atau mahal ya? trus ngomong-ngomong berapa banyak penyu yang ga jadi lahir ya kalo telurnya dijualin buat dimakan manusia...??? hehehe...

tak terasa, perjalanan kami pun sudah mengarah ke hotel kami menginap, Pangeran Beach...akhirnya kami pun sampai di hotel dan siap beristirahat dengan kepuasan yang tidak terkalimatkan....

.....Ranah Minang, Ranah Kuliner....

Sunday, June 01, 2008

Padang-Bukittinggi-Padang

gw yang masih di Padang, Sumatera Barat dalam rangka dinas kantor, berkesempatan memanfaatkan waktu luang di hari Minggu, 1 Juni 2008 untuk pergi ke Bukittinggi bersama teman-teman kantor yang menjadi satu team dinas gw. Gw, Oky, Carol dan Agam rekan dari MT ACC serta Tio dari Underwriting sudah bersiap-siap ke Bukittinggi dari malam sebelumnya dengan menyepakati keberangkatan kami ini dan disepakati untuk memakai style rekan-rekan backpackers dengan "mengeteng" angkutan umum atau travel menuju ke Bukittinggi, padahal kami sempat ditawari oleh teman kantor di Padang untuk menggunakan mobil operasional kantor namun kami menolak karena perjalanan ke Bukittinggi ini adalah diluar dinas kantor.

Minggu, 1 Juni 2008 pukul 10.00wib kita pun siap berangkat, meski molor dari rencana semula jam 8 pagi kita harus sudah berangkat, namun tidak mengurangi antusias gw dan rekan-rekan untuk bergerak. Diawali dengan mengambil uang di ATM BII dan BNI yang ada di hotel Pangeran Beach tempat kami menginap, kemudian Carol bertanya ke security hotel menanyakan alamat travel Tranex Mandiri yang memiliki rute Padang-Bukittinggi. Didapatlah jawaban bahwa kami harus naik angkot dulu sekali ke arah Minang Plaza. Kemudian kami pun menunggu angkot yang lewat depan hotel dan akhirnya datang angkot tersebut. Di perjalanan selama di angkot, rekan dari supir angkot pun bertanya kami akan kemana, lalu kami menjawab akan ke Bukittinggi. Rekan dari supir angkot tersebut memberitahu sebaiknya naik travel plat nomor hitam saja supaya lebih cepat dan tidak menunggu penumpang penuh dulu baru berangkat, mobilnya pun minibus dan biasanya bagus-bagus. Cukup membayar sedikit lebih mahal dari travel resmi namun secara waktu lebih cepat. Akhirnya kami diantar ke depan Minang Plaza tempat travel plat nomor hitam biasa mangkal.

Sesampainya di Minang Plaza kami pun ditawari tujuan ke Bukittinggi. Untuk membedakan mobil travel dengan merk Toyota Kijang dengan Kijang mobil pribadi adalah mobil travel memilik ciri-ciri adalah pintu bagasi belakang dibuka pada saat parkir. Kemudian kami menanyakan kepada uda-uda yang ada disitu berapa ongkos ke Bukittinggi dan mendapat jawaban seharga Rp. 20.000,- (ga terlalu mahal juga yaaa dibanding travel resmi yang Rp. 15.000,-). Akhirnya kami sepakat untuk memilih mobil Kijang warna merah maroon. Namun karena tidak langsung jalan karena mobil belum penuh (kami hanya berlima sedangkan mobil masih bisa memuat 2 orang lagi) akhirnya kami meminta agar mobil dapat langsung berangkat, mengingat waktu yang semakin siang, waktu itu hampir jam 11 siang, dan akan menambah ongkos 10.000 per kepala dengan syarat mobil langsung berangkat. Dan uda yang menjadi timer disitu pun setuju, akhirnya kami pun berangkat tepat jam 11.00wib dari seberang Minang Plaza.

Perjalanan yang kami tempuh melalui daerah-daerah yang sempat gw catat adalah dimulai dari kota Padang lalu menuju ke arah Bandara Minangkabau selanjutnya kami melewati daerah Batang Anai, kemudian Lubuk Alung. Memasuki wilayah Enam Lingkung kami disambut dengan hujan lokal yang gerimis saja...namun hawa masih sangat panas siang itu.

Kijang yang dikendarai si Uda melaju dengan kecepatan yang menurut gw cukup kencang. Lari dengan kecepatan sekitar 90-100 km/jam menurut gw sudah sangat kencang untuk kondisi mobil dengan berpenumpang total 6 orang. Berkali-kali kami selalu mengingatkan ke di Uda supir untuk santai saja dalam berkendara, namanya juga jalan-jalan....

Tak terasa kami pun sampai di persimpangan yang ke arah Pariaman, namun kami ambil lurus terus menuju wilayah Sicincin, disini hujan sudah tidak ada lagi, kembali hawa panas menyerang, mobil yang memang dari awal tidak dinyalakan AC nya menambah lagi kepanasan yang kami rasakan. Lewat dari Sicincin kami memasuki daerah Kayutanam dan akhirnya masuk ke lembah Gunung Singgalang, mulai disini hawa mulai sejuk dan pemandangan sudah terlihat menghijau dengan bentaran Gunung Singgalang di depan kami...jalan berkelak kelok pun kami lewati dengan nyaman...dan tibalah akhirnya kami melewati air terjun Lembah Anai, sempat terpikir berhenti dulu untuk foto-foto namun karena waktu sudah siang dan berharap tiba di Bukittinggi pas makan siang dan pas waktunya untuk sholat Dzhuhur.

Setelah melewati Lembah Anai kami pun masuk wilayah Lumpukuda, dan beberapa lama kemudian akhirnya kami memasuki kota Padang Panjang, sempat terhambat beberapa saat karena situasi kota Padang Panjang yang ramai dan banyaknya angkot yang mengetem sembarangan pas di lampu merah sehingga menambah kemacetan makin parah. Namun dengan situasi tersebut kami tetap santai saja karena memang dalam rangka jalan-jalan...dalam perjalanan beberapa rekan kami pun tertidur karena hawa sejuk yang merasuki seisi ruangan mobil kami...

Setelah melewati Padang Panjang kami memasuki daerah X Koto (bacanya apa ya Kali Koto?) Kabupaten Tanah Datar dan menemui jalan yang rusak dan berlobang serta sisa-sisa longsor beberapa hari lalu dari bukit yang masih ada di sisi kiri dan kanan jalan yang kami lalui....mobil yang kami tumpangi pun berjalan perlahan...setelahnya kami pun memasuki wilayah Sungai Landai kemudian masuk wilayah Kabupaten Agam...dan tak terasa beberapa saat lagi kami akan memasuki kota Bukittinggi...dan akhirnya tepat jam 12.45wib kami pun tiba di tengah-tengah kota Bukittinggi dengan berhenti tepat di lokasi Jam Gadang, suatu bangunan yang menjadi trademark kota Bukittinggi...

Setibanya di area Jam Gadang, kami berlima pun memanfaatkan waktu untuk bernarsis ria...dengan bermodalkan kamera digital Canon Powershot yang dibawa oleh Oky...sempat malu dan tengsin juga (bahasa apa nich?) saat kami foto-foto dengan gaya yang aneh-aneh, semua orang yang ada disitu yang notabene adalah warga lokal, memperhatikan kami sambil senyum-senyum....namun karena kami yang memang cuek, jadi sesi foto-foto terus berlangsung...tak terasa jarum kecil di Jam Gadang sudah menunjukkan di angka 2 kurang 15 menit.

Mengenai sejarah Jam Gadang, Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 pada saat penjajahan Belanda. Jam Gadang dibangun oleh Pemerintahan Belanda saat itu sebagai trademark dari kota Bukittinggi sekaligus pengontrol waktu bagi penjajah Belanda dalam menjalankan roda pemerintahannya waktu itu. Jam Gadang telah mengalami 3 kali renovasi yakni, saat masa Belanda, masa penjajahan Jepang dan saat pemerintahan Orde Lama dengan mengganti bagian atas Jam Gadang dengan atap rumah ciri khas rumah Minang, oh ya! angka-angka yang ada di Jam Gadang ini ditulis dengan angka Romawi dan yang menjadi keunikan dari Jam Gadang ini adalah untuk angka 4 pada Jam Gadang tidak ditulis dengan simbol IV namun dengan simbol IIII...hehehe aneh juga ya orang Belanda dulu....?

Tak terasa setelah foto-foto, kami berlima merasakan perut yang sudah bernyanyi...kami pun mencari tempat wisata kuliner yang recommended...dari hasil nanya-nanya via SMS ke kakak ipar gw yang emang asli dari Lawang, Bukittinggi didapatlah lokasi wisata kuliner di Bukittinggi, yakni Nasi Kapau Uni Lis yang ada di tengah-tengah Pasar Bukittinggi, kami pun memasuki pasar Bukittinggi, setelah mencari-cari dan sempat bertanya 3 kali ke pedagang disitu, akhirnya kami menemukan lokasi Nasi Kapau Uni Lis...hemmm lokasinya benar-benar ada di tengah pasar Bukittinggi...

Makan siang pun berjalan lancar dan kami yang memang sudah lapar, melahap makanan yang dihidangkan...setelah makan dan ngobrol-ngobrol, tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 15.00wib...kami pun memutuskan untuk kembali bergerak...sesuai informasi yang kami terima dari supir travel sebelumnya, bahwa ada tempat wisata disini yakni Ngarai Sianok dan Goa Jepang dan akhirnya setelah didiskusikan sesaat maka kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami untuk mengunjungi Ngarai Sianok tersebut...

Lagi-lagi dengan style backpackers, kami bertanya sana-sini mengenai lokasi Ngarai...ternyata dari beberapa orang yang kami tanyakan dijawab jawaban yang sama bahwa lokasinya tidak jauh dari Jam Gadang hanya sekitar 1 kilometer dan kalo jalan kaki sekitar 15 menit...sempat muncul pertanyaan...apakah benar 1 kilo? apa benar bisa dicapai hanya dengan jalan kaki?...karena biasanya ukuran orang setempat dengan orang Jakarta sering selisih jauh...hehehe...namun dengan keyakinan yang bulat akhirnya kami berlima pun berjalan kaki ke arah Ngarai dan memang benar apa yang dibilang, sekitar 15 menit kemudian kami pun tiba di lokasi Ngarai Sianok yang sekarang dinamakan dengan Taman Panorama - Lobang Jepang...

Kami berlima pun masuk ke Taman Panorama dengan sebelumnya kami membayar tiket masuk sebesar Rp. 4.000 perak (murah banget ya?)...di Taman Panorama kami pun kembali narsis dengan foto-foto dan mengambil background Ngarai Sianok yang tegar berdiri dengan angkuhnya dibelakang kami, oh ya Ngarai Sianok ini pernah menjadi trademark uang kertas seribuan tahun 1980-an...(ada yang masih nyimpen gak uangnya?)..

Setelah puas foto-foto kamipun turun ke lokasi Lobang Jepang...Lobang atau Goa dengan kedalaman 40 meter dibawah tanah dibangun pada saat Jepang menjajah Indonesia, Lobang ini dibuat untuk "mendidik" Romusha, sistem kerja paksa ala Jepang yang dikenakan terhadap pemuda-pemuda Indonesia waktu itu...diawali dengan menuruni tangga sepanjang 64 meter dengan jumlah 132 anak tangga, kami pun tiba di dasar Goa...hawa dingin bawah tanah yang menyelimuti cukup membuat kami kedinginan...namun lagi-lagi dengan style narsis kami, terlebih lagi si Agam yang sangat narsis, kami tetap foto-foto dan tetap menjadi banci kamera hahaaha....hawa dingin pun dapat kami lawan....

Di dalam goa, kami memasuki lorong-lorong yang ada, dari mulai ruang amunisi, ruang duduk, ruang kerja Romusha, dapur, ruang penyergapan, ruang pengintaian, penjara sampai dengan lobang mayat (hiiiii.....!!) yang digunakan untuk membuang para Romusha yang melawan setelah dipenjara dan disiksa oleh tentara Jepang...

Setelah kami mengelilingi seluruh bagian Goa Jepang, kami pun kembali ke tangga awal untuk keluar....pyyyffuuh....kami harus menaiki 132 anak tangga! ... dengan rasa sedikit malas dan kecapean setelah di-tengah-tengah tangga, akhirnya kami dapat mencapai pintu dimana kami masuk tadi...sempat beristirahat sesaat, dan tepat jam 16.45 wib, kami memutuskan untuk kembali ke kota Padang...

setelah berjalan kaki dari lokasi Taman Panorama (Ngarai Sianok dan Lobang Jepang) menuju ke arah Terminal Bukittinggi, kami tetap bertanya sana sini tentang lokasi pangkalan mobil travel plat nomor hitam, didapatlah jawaban bahwa kalo mobil tersebut mangkal di depan kantor pos Bukittinggi, akhirnya, lagi-lagi kami berjalan kaki ke lokasi tersebut...dan mobil yang dimaksud pun ada, sebuah Kijang lagi dan sudah ada 3 penumpang dan akhirnya setelah ditambah kami berlima maka penuh sesaklah Kijang tersebut, setelah membayar Rp. 18.000 saja maka Kijang pun mulai bergerak ke Padang...finally kami pun pulang kembali ke Padang dan tiba kembali di Pangeran Beach Hotel tepat jam 19.30wib


alhamdulillah, pengalaman backpackers yang belum pernah dialami di bumi Sumatra ini akhirnya terlaksana...terima kasih kepada rekan-rekan :

- Oky, yang udah bawa kamera digital, ga tau dech tanpa ada kamera mungkin perjalanan ini ga ada ceritanya (ditunggu loh upload foto2nya)
- Carol alias Carolus yang ga pernah malu-malu untuk nanya sana-sini...
- Agam yang sangat narsis pas foto-foto, ga ada loe ga rame...
- Tyo, rekan dari Underwriting yang udah mau capek2 n ngikutin kegilaan kami...


*Padang-Bukittinggi-Padang, sebuah perjalanan sederhana*

Wednesday, April 09, 2008

Memimpin Minus Pengawal

Sehari Bersama Ketua MPR Hidayat Nur Wahid

(Koran Tempo Ia memulai hari dengan bersujud. Bersarung cokelat kotak-kotak, baju koko putih, dan peci hitam, Hidayat Nur Wahid, 48 tahun, ditemani putra bungsunya, Hubaib Shidiq, 9 tahun, keluar dari kamar tidur menuju musala di samping kanan rumah dinasnya. Di musala berukuran 3 x 6 meter itu telah menunggu dua staf pribadi Hidayat yang juga akan salat subuh bersama, pukul 04.45 WIB Rabu lalu.

Pukul 05.10, seusai shalat subuh, Hidayat dan Hubaib beranjak ke lantai 2 rumahnya. Di bangunan utama rumah dinas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu terdapat satu kamar tidur utama dan dua kamar tidur anak. Di depan ketiga kamar itu ada ruang berukuran 3 x 4 meter untuk ruang keluarga. Selama 15 menit Hidayat dan Hubaib
melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran di situ.

Sejak Kastian Indriawati, 45 tahun, istrinya, meninggal pada 22 Januari lalu, Hidayat menjadi orang tua tunggal bagi Inayah Dzil Izzati (kelas V Pesantren Gontor), Ruzaina (kelas III SMP Pesantren Anyer, Banten), Allaâ 'Khoiri (kelas I Pesantren Gontor), dan Hubaib Shidiq (kelas IV sekolah dasar di Pondok Gede, Bekasi). Di tengah kesibukannya sebagai Ketua MPR, guru, dan anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat berusaha menyempatkan diri menyiapkan keperluan sekolah Hubaib, satu-satunya anak yang tinggal bersamanya.

Pukul 05.55, Hidayat melepas Hubaib ke sekolah, diantar sopir keluarga mengendarai mobil pribadi Innova warna hitam. Sejak istrinya tiada, Hidayat ingin selalu melepas, nguntapke, Hubaib berangkat sekolah.

Pukul 06.00, berkaus putih, celana olahraga panjang hitam, dan sepatu putih, Hidayat menuju lapangan bulu tangkis yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah dinasnya menggunakan mobil pribadi Toyota Kijang LGX warna biru. Bersama staf pribadinya dan beberapa staf pribadi menteri di kompleks Widya Candra, pagi itu Hidayat main empat set langsung dengan dua kali istirahat masing-masing lima menit.

Hidayat selalu bermain cantik di tiap set. Smash dan permainan net menunjukkan kepiawaiannya bermain tepok bulu. Walhasil, pria kelahiran Klaten ini selalu memenangi pertandingan.

Bulu tangkis adalah hobinya selain sepak bola. Minimal tiap Selasa dan Rabu dia selalu menyempatkan diri memukul shuttlekok. Dia suka badminton sejak remaja. Di samping rumah orang tuanya di Kadipaten Lor RT 03 RW 08, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, ada lapangan badminton yang biasa dipakai keluarga dan warga sekitarnya.

Kebiasaan itu diteruskan Hidayat saat 13 tahun belajar di Madinah, Arab Saudi. Bersama teman-teman pelajar dari Indonesia dia membuat lapangan bulu tangkis di samping kontrakan.

Pukul 07.50, Hidayat menyudahi badminton. Menenteng tas raket, ia berjalan kaki menuju rumah dinasnya. Sesampai di rumah, Hidayat meminta izin kepada Tempo membersihkan diri dan bersiap-siap berangkat ke kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Dua puluh lima menit kemudian Hidayat ke lantai 2 menuju meja makan yang letaknya di bawah kamar tidur utama. Ruang makan menyatu dengan ruang keluarga, bersebelahan dengan ruang tamu dan ruang rapat.

Seperti di ruangan lainnya, di ruangan seukuran lapangan bulu tangkis ini tidak ada aksesori yang tergolong mewah. Hanya ada televisi 21inci dan akuarium berukuran 1 x 0,5 meter yang dihuni seekor ikan arwana. Di dinding tergantung satu lukisan bunga, foto Hidayat bersama para pemimpin MPR, serta foto-foto mendiang istrinya.

Menu sarapan kali itu nasi uduk, kering tempe, ayam dan telur goreng, sambal, dan kerupuk. Buahnya jeruk dan lengkeng, minumannya jus jambu dan air mineral. Tapi Hidayat hanya mengambil kering tempe, ayam goreng, sambal, dan kerupuk sebagai teman nasi uduk.

Hidayat agaknya penggemar kerupuk. Sekali makan, lebih dari tiga kali ia merogoh kaleng krupuk dari plastik itu. Ia mengaku tidak punya pantangan jenis makanan tertentu. Tapi masakan tradisional Jawa, seperti pecel, botok, sambal goreng, sayur lodeh, dan tentu saja kerupuk, paling ia gemari.

Untuk bekerja hari itu Hidayat memilih kemeja batik lengan panjang biru dengan motif kawung putih dan celana hitam. Hidayat jarang mengenakan jas. Dia lebih sering mengenakan batik, kecuali untuk acara kenegaraan yang mewajibkan jas.

Hidayat mengaku tak punya merek pakaian favorit. Istrinyalah yang biasanya menyediakan pakaiannya. Batik yang ia kenakan hari itu, misalnya, bahannya dibelikan Kastian dan dijahit di Pondok Gede, dekat rumah pribadinya.

Mendiang Kastian pula yang membelikan jam tangan Tissot yang dikenakan Hidayat, juga telepon seluler Nokia--bukan Communicator. Kastian membelikannya saat berhaji, beberapa hari sebelum meninggal. "Ini kenang-kenangan terakhir almarhumah (istri saya)."

Pukul 09.10, Hidayat bersiap ke kantor PKS.
Tanpa istrinya, kini Hidayat menyiapkan sendiri semua keperluannya. Memilih baju dan celana sampai menyemir sepatu. Sepatu yang dikenakannya hari itu sepatu Bata hitam yang terletak di samping tangga menuju lantai 2. Sepatu itu sudah tak mengkilap sehingga Hidayat perlu menyemirnya dulu. Ia tidak banyak memiliki koleksi sepatu atau sandal.

Setelah bersepatu, Hidayat memeriksa semua lampu ruangan. Lampu yang tidak dipakai dimatikannya.

Pukul 09.25, Hidayat masuk ke mobil Toyota Kijang LGX warna biru menuju kantor DPP PKS. Rencananya, pukul 10.00 akan ada deklarasi pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Karena untuk kepentingan partai, Hidayat tak menggunakan Camry, mobil dinas Ketua MPR. Hidayat duduk di kursi belakang. Di depan ada sopir dan ajudannya.

Meski pejabat negara, Hidayat jarang dikawal dan kerap bepergian tanpa voorrijder. Ia merasa aman dan nyaman tanpa mereka karena merasa tak punya musuh, sehingga tidak khawatir keamanannya terancam.

Tapi, tanpa voorrijder, ditambah lalu lintas yang kerap macet, perjalanannya jadi lebih lama. Dari Widya Candra menuju Mampang Prapatan pagi itu perlu 30 menit. Di perjalanan, Hidayat sempat menunjukkan tukang potong rambut langganannya. Letaknya di deretan warung Padang dan warung Tegal di pinggir Jalan Mampang Prapatan Raya.
Sebulan sekali dia potong rambut di situ. "Ongkosnya Rp 9.000 sekali
cukur."

Pukul 10.00, Hidayat tiba di kantor PKS. Deklarasi ditunda karena Presiden PKS Tifatul Sembiring dipastikan datang pukul 10.30. Di situ Hidayat bertemu dengan Ketua Majelis Syura Hilmi Aminuddin, Ketua Dewan Syariah Surahman, serta pengurus PKS Jawa Barat.

Hidayat belum pernah belajar politik secara formal. Tapi ia lahir dari keluarga aktivis. Kakeknya tokoh Muhammadiyah dan Masyumi di Prambanan, Jawa Tengah. Ibunya aktivis Aisyiyah--organisasi perempuan Muhammadiyah. Dan ayahnya, meski berlatar belakang Nahdlatul Ulama, menjadi pengurus Muhammadiyah. Kastian juga penggiat Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Hidayat menimba ilmu berorganisasi di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) cabang Madinah. PPI Madinah adalah salah satu organisasi yang menolak penerapan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi organisasi di masa Orde Baru. Beberapa kali petugas kedutaan dan menteri kabinet Soeharto membujuk agar PPI Madinah mengakui Pancasila sebagai satu-satunya asas organisasi, tapi tak mempan.

Hidayat kembali ke Indonesia pada 1993 dan mengajar di Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang. Ketika reformasi bergulir, bersama-sama aktivis muslim ia mendirikan Partai Keadilan. Kini, setelah berganti menjadi Partai Keadilan Sejahtera, partai yang semula hanya menerima anggota dari kalangan Islam itu mulai membuka diri untuk nonmuslim.

Tapi rekrutmen partainya, kata Hidayat, tetap taat pada jenjang pengkaderan. Untuk menentukan calon di parlemen, PKS akan melihat siapa yang akan diwakili calon itu. Jika penduduk yang akan diwakili mayoritas selain Islam, wakilnya bisa saja dari nonmuslim juga. Hidayat hanya 20 menit berada di kantor PKS. Ia buru-buru menuju
gedung MPR/DPR untuk menerima delegasi dari PPI.

Pukul 11.00, Hidayat tiba di gedung MPR/DPR. Tapi tamu yang ditunggunya dari PPI batal datang. Hidayat meneruskan pekerjaan dengan memeriksa beberapa dokumen dan menekennya.

Pukul 13.00, Hidayat menerima delegasi dari Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association Turki. Mereka mencari cara mempererat hubungan Indonesia dengan Turki.

Pukul 14.00, Hidayat menerima kunjungan rombongan Presiden National Endowment for Democracy Carl Gersham. Carl meminta Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi menularkan pengalamannya ke negara-negara di Timur Tengah. Hidayat menolak. Alasannya, "Rusaknya demokrasi di Timur Tengah karena sikap politik Amerika Serikat yang berstandar ganda."

Ia mencontohkan pemilu di Palestina. Khalayak, kata Hidayat, tahu pemilu Palestina sangat demokratis. Tapi karena rayuan Israel, negara-negara Barat termasuk Amerika tidak mengakui hasil pemilu itu. Menurut dia, Timur Tengah akan demokratis jika Amerika demokratis. "Jadi jangan Indonesia diminta mengajarkan demokrasi ke Timur Tengah. Mereka (Timur Tengah) melihat perilaku Amerika sendiri."

Meski banyak menerima tamu, Hidayat selalu tepat waktu untuk salat. Begitu azan berkumandang, dia bergegas berwudu. Pukul 15.25, Hidayat salat asar. Di ruangannya tersedia perlengkapan salat, termasuk peci yang bagian atasnya sedikit robek.

Pukul 15.40, Hidayat bersiap-siap kembali ke rumah dinasnya karena pukul 16.30 ia akan menerima Hanung Bramantyo, sutradara film Ayat-ayat Cinta yang lagi populer.

Pukul 15.45, Hidayat memasuki Camry, mobil dinasnya. Kali ini memang untuk kepentingan tugasnya sebagai Ketua MPR. Tapi tetap tanpa voorrijder. Hidayat jarang dikawal voorrijder kecuali kalau ada acara yang mendesak segera didatangi, tak boleh telat, dan lalu lintas macet.

Untuk acara yang bisa diatur jadwalnya dan tidak mendadak, dia pergi tanpa voorrijder. "Semua tergantung bagaimana kita mengatur waktu saja." Mobil Camry dengan pelat bernomor RI-5 itu pun mengarungi samudra kemacetan bersama mobil-mobil lainnya di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Pukul 16.25, Hidayat sampai di rumah dinasnya. Sepuluh menit berselang, tamu yang ditunggu, Hanung, datang. Hidayat menyambut Hanung di ruang tamu, mengenakan baju putih bermotif kotak-kotak pendek dan celana hitam. Hanung meminta pendapat Hidayat tentang film Ayat-ayat Cinta sekaligus saran untuk film Ahmad Dahlan--pendiri
Muhammadiyah--yang akan dibikinnya.

Meski hanya tiga kali menonton film seumur hidupnya, Hidayat mengkritik beberapa lafal bahasa Arab dalam adegan Ayat-ayat Cinta yang grammar-nya tidak benar. Lokasi shooting yang tidak sesuai dengan kondisi Mesir dikritik. Hidayat juga mempertanyakan mengapa Hanung menonjolkan sisi poligami dalam film itu, padahal dalam novelnya tidak.

Soal rencana membuat film Ahmad Dahlan, Hidayat menyarankan agar dalam film itu juga disinggung soal K.H. Hasyim Ashari, pendiri Nahdlatul Ulama. Menurut Hidayat, keduanya teman yang akrab dan satu guru saat menempuh pendidikan di Madinah.

Kiai Hasyim dan Ahmad Dahlan, kata Hidayat, satu kapal dalam perjalanan dari Pulau Jawa ke Arab Saudi. Meski berbeda pandangan tentang beberapa hal soal khilafiah, mereka berdua saling menghargai. Hidayat menerima Hanung selama dua jam, hingga pukul 18.35.

Pukul 18.45, Hidayat berangkat ke Warung Buncit untuk memenuhi undangan peringatan Maulid Nabi di Pesantren Assalafi Daarul Islah, Jalan Buncit Raya. Kali ini dia mengenakan baju koko putih dan celana hitam. Untuk keperluan ini dia menggunakan mobil pribadi Toyota Kijang LGX biru, tanpa pengawal dan voorrijder.

Akibatnya, dia terjebak kemacetan di Jalan Gatot Subroto, Mampang, dan Buncit Raya. Sejam lebih bertarung dengan kemacetan, Hidayat tiba di lokasi pukul 20.05. Di acara itu Hidayat sempat berceramah selama 30 menit.

Pukul 21.35, Hidayat kembali ke rumah dinasnya. Perjalanan lancar karena sudah malam. Dua puluh menit kemudian Hidayat sampai di rumah dinasnya. Sebelum tidur pada 23.00, Hidayat membaca semua surat yang masuk dan menutup hari dengan membaca Al-Quran. (Koran Tempo)

Petisi Tolak Roy Suryo

To: MPR RI

Dengan ini kami sebagai individu-individu blogger indonesia menyatakan protes terhadap semua statement-statement tidak berdasar, tuduhan sembrono dan ocehan ngawur yang telah dikeluarkan oleh KRMT ROY SURYO (selanjutnya disebut 'yang bersangkutan') di berbagai media terhadap para blogger Indonesia. Maka dari itu kami yang menyatakan mendaftar disini sepakat untuk:

1. Menghimbau media pers indonesia untuk tidak menggunakan statemen yang bersangkutan sebagai acuan dalam berita, karena terlalu banyak statement yang dikeluarkan tanpa riset dan data yang valid.

2. Menghimbau yang bersangkutan untuk berhenti memberikan statement ngawur di media dan internet, dan lebih berhati-hati dalam melontarkan tuduhan-tuduhan.

3. Mendukung upaya pengajuan tuntutan pidana terhadap yang bersangkutan atas tuduhannya yang tidak berdasar pada blogger indonesia (dalam hal ini salah satunya Enda Nasution) seperti disebutkan dalam statementnya di Indocommit

4. Menuntut kepada pemerintah untuk melakukan upaya untuk menghentikan statement yang meresahkan berbagai pihak dan mempermalukan komunitas kepakaran IT indonesia tersebut.

Sincerely,

The Undersigned
--------------------------------------------------------------------------------

The Tolak Roy Suryo Petition to MPR RI was created by and written by Ardian Perdana Putra (delcardino@yahoo.com). This petition is hosted here at www.PetitionOnline.com as a public service. There is no endorsement of this petition, express or implied, by Artifice, Inc. or our sponsors. For technical support please use our simple Petition Help form.

Sunday, April 06, 2008

Lagi...Arogansi Pengendara Motor Besar

kasus ini dialami oleh rekan saya, bro Yudha YJOC#0288 dari Bekasi Chapter

Cikarang, Sabtu, 5 April 2008 Pukul 16.28


hari itu merupakan hari yang ga pernah gw lupain selama gw nyemplak my Street Warrior. Gini ceritanya...

Setelah ngejemput pacar gw tercinta dari kediamannya di wilayah cikarang pusat (daerah terminal cikarang), gw melaju menuju Jababeka untuk menikmati malem minggu (Sorry ga ikut kopdar, coz lg ga boleh pergi2 jauh). Keadaan padat merayap di jalan Cikarang. Sengaja waktu itu saya ga melewati jalur Kawasan Industri. Saya memilih jalur utama. Ditengah asiknya menikmati kemacetan, persis di belakang pantat kontainer bersama rombongan kendaraan bermotor yang sabar antri, tiba2 sebuah motor Harlry davidson keluaran 2005/2006 melaju dari arah kanan saya. dengan suara yang gahar dan raungan mesin V-Twins-nya dia menghalangi jalan kendaraan dari arah berlawanan. dengan cacian dan makian dari sang pengendara, mebuat risih para pengendara yang lain.

Saya berada persis di belakang kontainer tersebut merasa terganggu dengan ulah pengandara tersebut. Selang beberapa detik kemudian, sang "motor besar" itu memepet saya, dan menyerempet seblah kanan motor. mengenai boncenger saya. ketika itu juga dia marah2 dan memaksa saya untuk minggir. Kemudian dia menendang motor saya, tetapi mengenai kaki boncenger saya (oh my sweety, Im so sorry for that mother****er did!). kemudian saya meminggirkan motor saya. Dan begitu pula dia. kemudian dengan sumapah serapah dan makian yang dia lemparkan ke muka saya, dia menyalahkan saya atas kejadian itu. dan dia menempeleng kepala saya sebanyak 3x. (1 kena muka, 2 kena helem, tp gpp... tempelengan banci!). Kemudian saya dipisah oleh warga yang melihat. Boncenger saya sudah jongkok dengen bercucuran air mata karena kesakitan di kakinya.

Dengen sedikit nada mengancam, saya akan melaporkan ke polisi. tetapi dia malah balik mengancam saya agar saya meminta maaf kepada dia. karena dia mengancam akan membuat saya babak belur. karena dia mengaku sebagai warga sekitar cikarang. Salah seorang warga, menyuruh saya untuk meminta maaf. Dan akhirnya dengan terpaksa saya meminta maaf kepada orang tersebut. Karena melihat kondisi pacar saya yang sudah syok dan cidera di kaki kanannya.

Setelah dia berlalu dengan sumpah serapah dan makian, saya melanjutkan perjalanan ke rumah saya.

Saya sudah melaporkan ini kepada pihak yang berwajib (polsek cikarang pusat) pada hari itu juga pukul 23.00. tetepi tidak ada tanggapan yang berarti kecuali sebuah nomor telfon Samsat pusat Polda metro jaya.

Sekiranya Bro n Sis di YJOC dapat membantu saya dalam melacak keberadaan siapa pemilik kendaraan bermotor tersebut.

Ciri Motor Besar tersangka
- Harley Davidson cooper
- Warna hitam
- nopol : B 5775 MB
Ciri pengendara
- badan tinggi, lumayan tegap, tidak atletis
- Celana jeans, kaos oblong merah, helem cetok warna merah
- keturunan Tionghoa

*) berita baiknya, saya tidak mengalami cidera, dan motor tidak mengalami kerusakan. hanya kaki pacar saya yang terkilir (dah sembuh dengan dipijet... hehe)

================================================

- Apakah dengan mengendarai motor besar bisa seenaknya menyerobot dan mengambil hak pengguna jalan yang lainnya.
- Apakah memang mayoritas pengendara motor besar memiliki atitud yang sama seperti itu?


sekiranya sekian dari saya, agar informasi ini disebarkan ke milis, forum, dan sebagainya. agar sekiranya pengendara tersebut dapat segera saya tuntut. Terima kasih sebesar2-nya kepada keluarga besar YJOC yang memberikan bantuan untuk menyelesaikan masalah ini hingga selesai. Keep brotherhood n spirit...

regards

yudha_YJOC 288
cikarang

Thursday, April 03, 2008

Undangan Dialog Terbuka Untuk Sdr. Roy Suryo

Undangan Dialog Terbuka Untuk Sdr. Roy Suryo
Dari Blogger untuk Blogger

“Dengan sangat senang, yang disebut ‘Dialog Terbuka’ adalah diskusi secara nyata dan bertanggung jawab,” kata Roy Suryo dalam pesan singkatnya kepada okezone, Selasa (1/4/2008).

Roy memastikan siap hadir dalam acara itu secara profesional seperti layaknya acara seminar. “Tolong mereka menyiapkan tempat umum yang ilmiah seperti kampus, diliput media, dan hadir secara nyata. Saya tidak melayani diskusi maya,” tegas dosen UGM Yogyakarta itu.

sumber: Okezone

Untuk menanggapi kutipan berita diatas, saya dengan ini mengundang secara resmi Sdr. Roy Suryo untuk hadir dalam acara Dialog Terbuka yang akan membahas tema isu seputar blogger terkait dengan statemen-statemennya yang telah dikeluarkannya di media massa.

Acara akan diselenggarakan pada:

Hari / Tanggal : Jumat, - 11 April 2008
Tempat : Universitas Budi Luhur Jakarta
Waktu : 13.00 -selesai
Acara : Dialog terbuka antara Riyogarta & Roy Suryo dengan tema seperti yang telah diutarakan diatas


Fasilitas:
Ruangan ber-AC dengan kapasitas 250 orang
LCD Proyektor
Sound System
Snack bagi pembicara dan peserta
Liputan media

Pendaftaran dilakukan di Universitas Budi Luhur Jakarta 2 jam sebelum acara dimulai (08.00 - 10.00 WIB). Pendaftaran tidak dipungut biaya.

Bagi pembicara dan moderator disediakan transportasi didalam kota dari dan ke Universitas Budi Luhur.

DICARI:

Seorang sukarelawan yang bersedia menjadi moderator dalam acara dialog terbuka ini. Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi moderator adalah:

Mengerti dunia teknologi informasi beserta perkembangannya.
Mampu menempatkan dirinya sebagai seorang yang netral
Diutamakan mereka yang berprofesi sebagai pengajar di perguruan tinggi (optional).
Karena keterbatasan dana yang dimiliki panitia, mohon maaf kami tidak menyediakan honor bagi pembicara dan moderator.

Terimakasih kepada Universitas Budi Luhur Jakarta yang telah menyediakan waktu dan tempat beserta fasilitas untuk terselengaranya acara ini.

Salam,

Riyogarta
Website: www.riyogarta.com
Email: me@riyogarta.com
Telp: 0855-100-7204

Kepada teman-teman blogger, wartawan maupun masyarakat luas yang kebetulan mengunjungi blog ini, mohon kiranya bisa turut membantu saya menyebarluaskan undangan ini dengan cara:

Copy-paste posting ini pada blog masing-masing dengan menyertakan sumbernya.
Menyalin link dari posting ini untuk disebarkan melalui blog masing-masing atau email.
Mendownload versi PDF dari posting ini untuk disebarluaskan.
Insya Allah apa yang saya lakukan ini bermanfaat bagi kemajuan blogger di tanah air.

Dowload Undangan Dialog Terbuka Untuk Sdr. Roy Suryo

Jakarta Kota Pantai?

Kamis, 03/04/2008 16:10 WIB
Bondan Winarno
Catatan Bondan Winarno
Jakarta Kota Pantai?

Jakarta - Siapa sih warga Jakarta yang sadar bahwa sejatinya Jakarta adalah kota pantai? Maklum, sebagian besar pantai Jakarta yang bagus sudah di-claim oleh perusahaan pengembang dan tidak dapat dimasuki warga kota kecuali bersedia membayar dengan karcis yang cukup mahal.



Belum lama ini saya berada di Turki dan singgah ke dua kota pantai yang indah: Istanbul yang dibelah Selat Bosphorus, dan Izmir di pantai Laut Aegea. Pantai-pantainya sangat indah. Seluruh pantai dipersembahkan untuk kepentingan dan kenikmatan warga kota. Tidak ada lahan di tepi pantai yang dipatok untuk kepentingan komersial, kecuali memang kavling-kavling yang sudah sejak zaman dulu dipakai sebagai kawasan hunian maupun bangunan bersejarah.

Di setiap distrik di Istanbul dan Izmir, dibangun taman-taman tepi pantai. Pada musim semi seperti sekarang ini, bunga-bunga tulip bermekaran dengan cantiknya. Tidak ada karcis masuk. Biaya parkir mobil pun tidak seberapa. Bangku-bangku taman terjaga dan terawat bersih. Begitu juga fasilitas toilet umum tanpa bayar yang bersih, kering, dan tidak berbau.

Yang paling mengesankan saya adalah tersedianya berbagai alat fitness untuk umum yang tersedia di taman-taman kota itu. Kalau di berbagai taman kota biasanya kita melihat alat-alat permainan untuk anak-anak, di Istanbul dan Izmir juga tersedia 'mainan' untuk orang dewasa berupa alat-alat fitness ini. Bagusnya lagi, semuanya terawat dan dapat dipergunakan. Tidak ada yang rusak!

Alangkah dimanjakannya warga kota Istanbul dan Izmir dengan taman-taman umum di tepi pantai. Di luar taman, selalu ada penjual minuman dan makanan yang tertata rapi untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang sedang berpelesiran.

Izmir bahkan mempunyai promenade cantik di sepanjang pantainya. Namanya Ataturk Caddesi. Tetapi, lebih dikenal dengan sebutan Kordon, karena ia memang mirip cordon alias pita indah yang menghiasi tepian pantai.

Ketika pertama kali berkunjung ke sana dulu, saya seakan mengalami deja vu - seolah-olah saya sedang berada di Nice, kota pantai indah di Prancis Selatan. Tidak heran pula bila orang menjulukinya sebagai 'The Riviera of the East'.

Di sepanjang Kordon, terdapat restoran-restoran dan butik-butik asri. Beberapa restoran di situ bahkan punya reputasi internasional. Kebanyakan menghidangkan masakan seafood. Contohnya adalah 'Deniz' yang selalu memenangi berbagai medali kuliner.

Pengelola kedua kota itu jelas menunjukkan keberpihakannya pada rakyat umum. Bukan kepada segelintir warga negara yang mampu membayar berapa pun untuk secara eksklusif menikmati anugrah alam. Hal yang sama juga kita rasakan di negara-negara maju Eropa dan Amerika.

Di semua negara maju kita juga melihat tata kota yang tidak mengizinkan pihak swasta atau perorangan meng-claim kawasan pinggir pantai. Di Portofino, San Remo, Nice, Cannes, San Francisco, Singapura, dan lain-lain, hotel-hotel tidak langsung berada di bibir pantai. Selalu ada bagian pantai yang dapat dilewati masyarakat umum tanpa bayar atau minta permisi.

Mengapa kita warga Jakarta merasa tidak mempunyai pantai?

Sambil mengenang almarhum Prof. Dr. Otto Sumarwoto yang baru saja meninggalkan kita, saya ingin mengulangi imbauan beliau. Pak Otto selalu mengingatkan para pejabat Pemerintah agar mengubah orientasi pikiran dari darat ke laut. "Sudah terbukti orientasi darat yang dilakukan rezim Presiden Soeharto salah, kok kita mengulanginya lagi sekarang?" tanya beliau.

Pikiran Pak Otto itu sama persis dengan pikiran almarhum Jenderal TNI Soemitro semasa hidupnya. "Saya memang orang Angkatan Darat. Tetapi, kalau kita tidak berorientasi ke laut, Angkatan Darat kita ini tidak akan berarti apa-apa. Terlalu besar beban untuk mempertahankan kedaulatan negara dari darat bila laut kita menganga tak terkawal," begitu kata-kata beliau yang selalu saya ingat.



Jangankan laut! Masyarakat kita pun terbukti tidak menghargai sungai. Buktinya, sungai di Indonesia selalu menjadi tempat sampah – dari hulu sampai ke hilir. Perhatikan juga tata letak rumah-rumah di tepi sungai. Bukankah kebanyakan rumah justru diletakkan membelakangi sungai? Agar sungai langsung menjadi jamban mereka?

Saya curiga para pejabat DKI pun tidak memikirkan laut dan sungai sebagai elemen keindahan. Orientasi mereka selalu pada tanah – terra firma. Kalau Manila saja sudah mampu membersihkan sungai di dalam kota, di Jakarta sungai baru mendapat perhatian ketika banjir melanda.

Mana ada sungai di Jakarta yang dikelola kebersihan dan keindahannya? Mana ada riverside park yang ditata asri di Jakarta? Bahkan, salah satu hambatan terbesar bagi gagasan penataan ulang 'Jakarta Old Town Kotaku' justru adalah Kali Besar yang jorok dan bau.

Di masa lalu, para noni dan sinyo berpelesiran ke Cilincing dengan Yacht Club-nya yang merupakan tempat dansa-dansi seronok. Sekarang? Siapa yang mau pelesiran ke Cilincing? Eh, ngomong-ngomong, di mana sih Cilincing itu?

Di masa lalu, ketika bagian pantai Pantai Impian Jaya Ancol masih dikenal sebagai Pantai Bina Ria – sekalipun ada kesan negatif bila keluyuran di sana di malam hari – setidaknya warga Jakarta masih punya pantai yang murah untuk dikunjungi.

Saya tidak bersikap kritis terhadap PT. Pembangunan Jaya yang telah membangun Ancol sedemikian rupa hingga menjadi tempat pelesiran yang lumayan bagus bagi warga kota. Yang saya tuntut adalah visi dari pengelola Kota Jakarta untuk menyediakan taman-taman publik di tepi pantai yang gratis, indah, aman, dan menyenangkan bagi warga kotanya yang penat. Tidak sadarkah mereka bahwa hidup di Jakarta ini sangat stressful?

Pihak swasta pun dapat ikut serta dalam inisiatif ini, khususnya bagi warga kota yang memang punya uang untuk membayar kebutuhan rekreasi mereka. Baru-baru ini di Ancol ada sebuah tempat makan-minum bernama 'Segarra' yang cukup saya sukai. Tempat itu benar-benar menempatkan laut sebagai elemen artistik utama.

Memang, 'Segarra' belum setara dengan 'ku-de-ta' di Legian, Bali, tetapi not bad, lah! Kita membutuhkan puluhan – bila tidak ratusan – tempat semacam 'Segarra' itu sebagai fasilitas rekreasi warga kota.

Barangkali, ya barangkali, bila banyak tersedia taman-taman indah di tepi pantai, akan banyak anak-anak Indonesia yang berpikir maju bahwa laut adalah sumber daya yang penting bagi bangsa. Maklum, generasi pemimpin yang sekarang kan kurang memikirkan hal itu?

Wednesday, April 02, 2008

Tragedi dibalik April Mop...

Tiap tanggal 1 April, ada saja orang terutama anak-anak muda yang merayakan hari tersebut dengan membuat aneka kejutan atau sesuatu keisengan. April Fools Day, demikian orang Barat menyebut hari tanggal 1 April atau lebih popular disebut sebagai 'April Mop'. Namun tahukah Anda jika perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah pembantaian tentara Salib terhadap Muslim Spanyol yang memang didahului dengan upaya penipuan? Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebagiannya dari buku "Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?" (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005)

SEJARAH APRIL MOP

Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April's Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam. Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam.

Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya. Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Qur'an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil. Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib.

Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis. Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan! demikian bujuk tentara Salib. Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah itinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya. Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus. Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop.

Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.

Bandung euy...

Bandung, ibukota Jawa Barat salah satu kota yang menjadi salah satu barometer pariwisata di Indonesia. Lucky salah satu manusia yang beruntung mendapatkan kesempatan berkali-kali ke kota tersebut baik dalam rangka tujuan kerja maupun liburan keluarga. Sebagaimana yang gw alami mulai tanggal 2 April 2008 ini, gw ditugaskan kantor, lagi-lagi, ke Bandung.

Berangkat dari rumah pagi-pagi jam 6 ,setelah lebih dulu semalam sebelumnya memesan taxi Blue Bird, berangkat ke Bandung menggunakan jasa travel XTrans, salah satu travel Jakarta-Bandung-Jakarta yang sedang naik daun saat ini.