Hari Jumat, 6 Juni 2008, masih dari kota Padang, Sumatra Barat, saya dan rekan-rekan masih ada disini dalam rangka dinas kantor.
Hari-hari yang melelahkan dan dipenuhi dengan rutinitas kerjaan, akhirnya sedikit dilonggarkan situasinya setelah kami berkesempatan untuk keliling kota Padang.
Berangkat dari kantor, sekalian pulang ke hotel, maka kami mencari tempat makan, dengan diantar oleh rekan kantor cabang, kami dihantari ke salah satu daerah yang menjadi wisata kuliner, tepatnya di Jalan Tepi, Padang Pondok.
Setelah memarkir mobil, kami pun turun dan kami menemui suasana yang sangat ramai...semua jenis makanan khas Minang tersaji di kiri kanan jalan....dari mulai Sate Ayam Minang, Sate Padang, Es Durian sampai dengan Soto Minang, kalo di Jakarta lebih dikenal dengan Soto Padang...karena dari beberapa hari lalu kami belum pernah makan yang berkuah maka kami memutuskan untuk melahap Soto Minang...alhamdulillah dengan harga 10.000 rupiah saja semangkoknya maka kami semua bisa melahap Soto Minang...onde mande, Soto yang dihidangkan panas-panas sangat memicu rasa lapar kami berubah menjadi rasa kenyang dengan kepuasan yang terkata-kata...heemmmm...
Setelah ngobrol-ngobrol sejenak maka kami memutuskan untuk keliling, masih berjalan kaki di kawasan Padang Pondok, kami ingin mencari es Durian yang memang terkenal uenak...hehehe...setelah berjalan ke arah perempatan Jln. Tepi Atas, Padang Pondok, kami mampir ke warung yang menjual es durian...hemm...ternyata di jalan tersebut memang khusus warung yang jualan es durian...setelah memilih-milih kita memutuskan untuk mencoba es durian di warung yang bernama "IKO GANTINYO"...kami pun duduk dan memesan es durian, semua memesan supaya porsi yang setengah saja karena kami masih kekenyangan Soto Minang...
Setelah menunggu tidak lebih dari 5 menit, es durian pesanan kami datang dan segera saja semangkok seharga delapan ribu perak tersebut yang berisi durian yang di-blender dihiasi agar-agar hitam, kelapa parutan, susu coklat sedikit dan pastinya es yang diserut...kami pun melahap es durian tersebut...hemmm....rasa durian yang sangat menyengat memicu kami untuk segera menghabiskan es durian kami...mak nyuuss, demikian ungkapan mas Bondan pada acara kuliner di TV, mungkin bisa mewakili perasaan kami saat itu...
Tak terasa, kami pun kekenyangan dan setelah mengobrol sejenak kami pun kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan keliling kota Padang, kami melalui daerah Kota Tua Padang, di daerah Muara tepatnya, kawasannya sangat mirip dengan Kota Tua Jakarta dimana banyak sekali gedung-gedung tua eks jaman penjajahan Belanda yang masih berdiri megah, sayang Pemerintah Daerah Sumatra Barat rupanya belum terpikir untuk merenovasi gedung-gedung tersebut dan menyulap dearah Muara tersebut menjadi obyek wisata kota tua Padang....apalagi di kiri jalan yang kami lalui membentang sungai Muara yang cukup lebar dimana terdapat kapal-kapal boat berukuran sedang, yang sepertinya bakal menjadi obyek wisata air jika benar-benar kawasan tersebut benar-benar dibangun menjadi daerah wisata...
Setelah melalui sungai Muara tersebut, kami sampai di jalan Boulevard pinggir pantai Padang, ehmmm...lagi-lagi kondisi kawasan pinggir pantai yang belum dikelola secara profesional malah lebih menunjukkan kesan kumuh, apalagi banyak terdapat lapak-lapak yang menjual jagung rebus...oh ya sebelum sampai di Boulevard, kita melewati pinggiran sungai Muara dimana banyak pedagang yang menjual telur penyu...banyak banget yang jualan, dengan harga dua ribu per butir...hemm murah atau mahal ya? trus ngomong-ngomong berapa banyak penyu yang ga jadi lahir ya kalo telurnya dijualin buat dimakan manusia...??? hehehe...
tak terasa, perjalanan kami pun sudah mengarah ke hotel kami menginap, Pangeran Beach...akhirnya kami pun sampai di hotel dan siap beristirahat dengan kepuasan yang tidak terkalimatkan....
.....Ranah Minang, Ranah Kuliner....
Saturday, June 07, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment